Dari pintu gerbang sekolah, berjalan Pandu. Tampak tenang. Tidak mengenakan topi seperti biasanya. Padahal, gerimis masih rintik.
“Selamat pagi, Pakde ....selamat pagi, Kartono.”
Pakde menyahut. Kartono tidak. Agil dan Bain terdiam.
“Sepatu saya, tentu lebih bersih daripada sepatu Kartono ...Pakde,” kata Pandu. Ia baru saja membuka plastik yang membungkus sepasang sepatunya. Kantong plastik hitam yang penuh lumpur.
Pakde tercekat.
“Ya, ya ... jauh lebih bersih, Pandu!”
“Jadi? Ah, Pakde seminggu ndak usah ngepel lantai ruang kelas lima. Biar Kartono saja yang ambil alih,” sahutnya seraya memandang ke arah Kartono.
Kartono menepuk jidat.
Pandu tertawa. Dan ia menyalami Pakde sebelum masuk ke ruang kelas. Karena Bu Tamita sudah berjalan dari arah Matahari Terbit. Di mana sinarnya mulai menggantikan gerimis pagi di SD Kompasiana.
***