Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(Cerpen) Percakapan Pagi di Pantai Sanur

16 April 2016   06:14 Diperbarui: 16 April 2016   06:26 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Thamrin Sonata

Batari Ratih

 

Hujan. Basah. Senyap. Pagi tak menguning seperti jika matahari muncul dari balik bukit di atas permukaan laut.

 “Mereka tetap melaut,” kataku seperti kepada diri sendiri, di mana di sampingku berdiri istriku, Tantri. Nun di sana, nelayan-nelayan berangkat meninggalkan daratan untuk mencari penghidupan. Dalam ombang-ambing irama lautan, yang serba tak menentu.

Laut, o, laut

Apa sebenarnya yang selalu kau bawa kembali ke pantai

Dari perjalanan ombak-ombak yang ombang-ambing

Dari asin dan kelam di kedalaman tubuhmu

Laut, o, laut

Apa kau juga membawa kembali harapan-harapan yang dihanyutkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun