Mohon tunggu...
tetty siregar
tetty siregar Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMP N1 Andam Dewi Kab.Tapanuli Tengah

Saya adalah seorang guru IPA di SMP N1 Andam Dewi di Kabupaten Tapanuli Tengah tepatnya di Kec.Andam Dewi. Saya senang menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penerapan Model PBL untuk Meningkatkan Literasi Sains, Berfikir Kritis dan KPS

20 Agustus 2023   01:38 Diperbarui: 20 Agustus 2023   01:54 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan proses pembelajaran ini melibatkan beberapa subjek penting yaitu

  • Dosen dan guru pamong
  • Rekan sejawat
  • Peserta didik

        Sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan strategi  ini diantaranya adalah guru harus memahami dan menguasai model pembelajaran yang digunakan dan materi yang akan diajarkan. Selain itu diperlukan adanya fasilitas penunjang  lainnya seperti Jaringan internet, Aplikasi Canva, kertas HVS, plastik laminating, setrika, printer, gunting, papan bicara, spidol, peralatan laboratorium, tripod, handphone atau kamera untuk merekam dan lain-lain

Dampak yang dirasakan setelah pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan Model Problem Based Learning ini adalah:

  • Motivasi belajar peserta didik meningkat dengan adanya  kartu gambar. Dapat dilihat dari cara peserta didik yang antusias mengamati gambar, sehingga peserta didik lebih  tertarik dalam mengikuti pembelajaran.
  • Keterampilan peserta didik meningkat seperti menggunakan peralatan laboratorium dan presentase
  • Literasi sains peserta didik meningkat melalui kegiatan-kegiatan dalam proses pembelajaran misalnya melalui percobaan dibuktikan dengan kemampuan kognitif siswa dalam menjawab soal-soal HOTS misalnya grafik, gambar, tabel meningkat.
  • Kemampuan berfikir kritis peserta didik meningkat melalui kegiatan percobaan dan asasmen HOTS yang dilalui peserta didik

Menumbuhkan minat bagi teman sejawat guru yang ada disekolah untuk menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan dengan memanfaatkan  apa yang ada, menambah wawasan pengetahuan serta keharusan mengembangkan diri sebagai guru untuk menggunakan model dan media pembelajaran yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran.

                 Hasil yang diperoleh cukup efektif karena motivasi belajar  peserta didik meningkat yang dapat dilihat dari peserta didik  aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran dengan PBL memberikan dorongan dan    ketertarikan dari peserta didik untuk mengikuti proses  pembelajaran serta meningkatnya kemampuan berpikir kritis siswa.Proses pembelajaran dengan menggunakan model PBL  dengan metode praktikum berbantuan media kartu gambar sangat efektif untuk diterapkan. Hal ini dikarenakan pembelajaran berpusat pada     peserta didik, di mana peserta didik secara aktif mencari  sendiri pengetahuan mereka secara bekerja sama dalam   kelompok belajar melakukan kegiatan praktikum serta peserta didik menjadi lebih mudah  memahami materi dengan adanya media dan alat-alat percobaan yang dipergunakan  pada saat proses pembelajaran. Respon peserta didik dalam mengikuti pembelajaran yang guru lakukan yaitu peserta didik merasa senang mengikuti proses   pembelajaran   di   kelas yang   dilakukan   dengan penggunaan model, metode dan media yang di gunakan oleh guru di kelas. Bahkan beberapa peserta didik yang biasanya suka mengobrol pada saat pembelajaran berlangsung, ketika  saya menerapkan pembelajaran ini mereka antusias mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat ketika pembagian tugas dalam kelompok, mereka menunjuk dirinya untuk melakukan tugas tersebut, semisal tugas pembagian pengerjaan LKPD dan presentasi kelompok. Begitu juga respon yang diberikan oleh kepala sekolah dan rekan guru, mereka mendukung penerapan pembelajaran yang dilakukan  karena dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik. Hasil penilaian kognitif untuk menguji keterampilan berfikir kritis siswa dan tingkat literasinya saya menggunakan soal HOTS yang telah saya susun berdasarkan Taksonomi Bloom, saya mendapatkan bahwa perolehan nilai KKM siswa setelah diajarkan dengan pembelajaran PBL berbasis literasi sains meningkat dari 61,53% menjadi 92,30%. Dari total 13 siswa, diperoleh 12 orang lulus KKM dan 1 orang tidak lulus KKM. Dibandingkan nilai IPA sebelumnya dari 13 orang siswa sebanyak 8 orang yng lulus KKM dan 5 orang tidak lulus KKM maka terjadi peningkatan hasil belajar IPA di SMP N1 Andam Dewi. Maka dapat saya simpulkan penggunaan model PBL berbasis literasi sains dengan media kartu gambar sangat efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa.

Proses pembelajaran dengan menggunakan model PBL ini mendapatkan respon yang baik dari kepala sekolah, teman sejawat karena berdampak positif terhadap motivasi, literasi sains dan kemampuan berpikir kritis  peserta didik. Peserta didik yang terlibat terlihat antusias dalam pembelajaran. Mereka melakukan setiap langkah pembelajaran dengan semangat dan penuh kesungguhan, peserta didik terlihat aktif dalam berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.

Faktor keberhasilan dari strategi ini adalah penerapan Model pembelajaran PBL yang sesuai dengan langkah- langkahnya, media pembelajaran yang digunakan, LKPD percobaan, asesmen, serta kemampuan guru dalam mengimplemantasikan model pembelajaran tersebut dan penguasaan materi yang akan  diajarkan sehingga bisa meningkatkan motivasi dan kemampuan literasi sains dan berpikir kritis peserta didik. Karena pada saat pembelajaran peserta didik dibagi menjadi kelompok dan berdiskusi, saling berpendapat dan bekerjasama dalam mencari mengolah data sampai dengan presentasi, selain itu peserta didik dapat memberikan komentar dan masukan pada temannya,meskipun dalam pelaksanaan terdapat beberapa kendala teknis tetapi hasil yang di inginkan telah sesuai dengan harapan. Sedangkan faktor yang menyebabkan ketidak berhasilan dari strategi ini adalah kendala teknis yang tidak terprediksi sebelumnya menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

  • Saya menyadari bahwa sebagai seorang guru saya dituntut  untuk semakin kreatif dan inovatif dalam :
  • Menguasai terlebih dahulu materi pelajaran secara matang-matang
  • Mengenal karakter peserta didik, gaya belajar, trend yang lagi mereka geluti, artis-artis favoritnya, bahkan hal-hal apa saja yang lagi viral di kalangan mereka.
  • Menentukan  sumber belajar yang tepat
  • Menentukan metode-metode belajar yang tepat
  • Mencari/mengusahakan media apa saja yang dapat digunakan dalam kondisi sekolah yang bagaimanapun keadaanya.
  • Mentukan model pembelajaran yang tepat
  • Melakukan pengembangan diri dengan terus belajar menjadi guru yang hebat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun