Mohon tunggu...
Teti Taryani
Teti Taryani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang suka menulis. Author novel: Rembulan Merindu, Gerai Kasih, Dalam Bingkai Pusaran Cinta. Kumcer: Amplop buat Ibu, Meramu Cinta, Ilalang di Padang Tandus. Penelitian: Praktik Kerja Industri dalam Pendidikan Sistem Ganda. Kumpulan fikmin Sunda: Batok Bulu Eusi Madu, Kicimpring Bengras.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terkapar dalam Badai Aksara

12 Februari 2023   07:36 Diperbarui: 12 Februari 2023   07:42 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari https://www.canstockphoto.com/land-to-the-ground-dry-cracked-with-54453828.html

Kudengar seseorang mengucap salam. Kupastikan dia langsung masuk ke perpustakaan. Kujawab salamnya dalam hati. Biarlah, yang penting petugas perpustakaan sudah menjawab salamnya dengan suara nyaring.

"Teh, ada Bu Teni?" tanyanya pada Teh Santi, petugas perpustakaan.

"Ada, Bu. Itu di pojok baca," jawabnya.

Aku tak mengalihkan pandang dari laptop. Kalimat yang kutulis ini membutuhkan sinergitas penuh antara jemari dan pikiran. Kubiarkan Gina berjalan menuju ke tempatku.

"Lagi sibuk, nih?" tanyanya sambil menarik kurisi dan mendekatkannya pada tempat dudukku.

"Iya. Dikejar deadline," bisikku dengan mata lurus ke layar laptop.

"Oh, tugas penelitian, ya? Wah, gimana, dong. Aku mau minta tolong, nih!" bisiknya sambil mendekatkan mukanya ke arahku.

"Emang ada apa?" tanyaku dengan segaris senyum tipis.

Jangan-jangan ini cobaan berikutnya, bisik hatiku.

"Anakku si sulung mau dilamar. Suamiku pengen menyampaikan sambutan silaturahmi. Jadi tolong bikinkan, ya? Katanya, buat pedoman saat lamaran. Gak usah panjang-panjang. Yang penting bagus buat menyambut keluarga laki-laki. 'Kita kan hanya pertemuan dua keluarga."

"Kalau 'hanya', ya... bisa dibikin sendiri, dong! Cuma menyambut tamu aja kok. Itu mah biasa dilakukan semua orang," jawabku sedikit tak acuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun