Kudengar seseorang mengucap salam. Kupastikan dia langsung masuk ke perpustakaan. Kujawab salamnya dalam hati. Biarlah, yang penting petugas perpustakaan sudah menjawab salamnya dengan suara nyaring.
"Teh, ada Bu Teni?" tanyanya pada Teh Santi, petugas perpustakaan.
"Ada, Bu. Itu di pojok baca," jawabnya.
Aku tak mengalihkan pandang dari laptop. Kalimat yang kutulis ini membutuhkan sinergitas penuh antara jemari dan pikiran. Kubiarkan Gina berjalan menuju ke tempatku.
"Lagi sibuk, nih?" tanyanya sambil menarik kurisi dan mendekatkannya pada tempat dudukku.
"Iya. Dikejar deadline," bisikku dengan mata lurus ke layar laptop.
"Oh, tugas penelitian, ya? Wah, gimana, dong. Aku mau minta tolong, nih!" bisiknya sambil mendekatkan mukanya ke arahku.
"Emang ada apa?" tanyaku dengan segaris senyum tipis.
Jangan-jangan ini cobaan berikutnya, bisik hatiku.
"Anakku si sulung mau dilamar. Suamiku pengen menyampaikan sambutan silaturahmi. Jadi tolong bikinkan, ya? Katanya, buat pedoman saat lamaran. Gak usah panjang-panjang. Yang penting bagus buat menyambut keluarga laki-laki. 'Kita kan hanya pertemuan dua keluarga."
"Kalau 'hanya', ya... bisa dibikin sendiri, dong! Cuma menyambut tamu aja kok. Itu mah biasa dilakukan semua orang," jawabku sedikit tak acuh.