Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jalan Sunyi Gerakan Revolusi Mental pada Ruas Jalan Evolusi

30 Maret 2019   09:48 Diperbarui: 31 Maret 2019   01:47 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juara 3 Lomba Foto GNRM 2017, Fadil Akbar-Bogor: Hadang Jalur Sepeda

Rakyat negeri ini mengakui bahwa mental atau karakter bangsa Indonesia sedang mengalami krisis sehingga untuk segera memperbaikinya diperlukan tindakan yang revolusioner. 

Secara jujur harus diakui bahwa dewasa ini di dalam survei-survei internasional yang membandingkan kualitas budaya antar bangsa, Indonesia hampir selalu mendapat nilai yang cukup rendah atau bahkan mengalami penurunan dalam peringkat berbagai indeks, misalnya di tahun 2016 dalam indeks daya saing global Indonesia mendapatkan penurunan dua peringkat menjadi ke-41 dari 138 negara, dan indeks pelaksanaan hak asasi manusia, naik dari angka 2,45 menjadi 2,83.

Ajakan "Revolusi Mental" oleh Presiden Joko Widodo, menunjukkan bahwa kita sebagai negara dan bangsa telah memiliki kehendak politik untuk melakukan perubahan. Hal ini merupakan momentum yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.

Strategi yang diambil di dalam Revolusi Mental adalah mengangkat nilai-nilai yang merupakan perwujudan dari nilai- nilai Pancasila, untuk dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 

Nilai-nilai itu tidak perlu disakralkan, tetapi bila dilaksanakan akan mampu memiliki daya ungkit bagi mentalitas bangsa Indonesia sehingga mampu berdiri sejajar dan bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. 

Itu sebabnya nilai-nilai itu disebut sebagai "nilai strategis instrumental." Nilai-nilai ini mendukung penerapan Pancasila secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Revolusi Mental adalah perubahan cara pandang, cara pikir, sikap, perilaku dan cara kerja bangsa Indonesia yang mengacu nilai-nilai strategis instrumental yaitu integritas, etos kerja dan gotong royong berdasarkan Pancasila, agar Indonesia menjadi negara yang maju, modern, makmur, sejahtera dan bermartabat.   

Sebagaimana Freud telah memilih jalan sepi, sekalipun dunia tidak menyepakatinya, maka kalau hari-hari kini kita mendapati kenyataan bahwa di negeri kita yang merupakan sebuah tempat dengan banyak sekali orang dan pikiran yang beragam, yang oleh karenanya menjadi penuh dengan kebisingan. 

Maka itu adalah salah satu bukti bahwa sekalipun dikatakan ada dukungan rakyat terhadap pentingnya Revolusi Mental, yang mengakui bahwa mental atau karakter bangsa Indonesia tengah mengalami berbagai permasalahan, sehingga untuk memperbaiki dan merubahnya memerlukan gerakan bersama dengan melibatkan semua komponen bangsa secara bergotong-royong. 

Barangkali faktanya sebenarnya hanya segelintir orang yang berkomitmen untuk mewujudkannya. Itu seperti segelintir orang yang memilih jalan sepi dalam hidupnya di sebuah negeri yang riuh rendah dengan segala kebisingan. 

Namun, memang harus ada orang-orang yang seperti itu meskipun hanya segelintir, agar mental dan karakter yang direvolusi itu benar-benar dapat terwujud sebagai karakter budaya bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun