Mantan orator ulung di kampus itu memang memiliki volume suara yang bisa menggetarkan gendang telinga dan jantung. Tinah merasa jantungnya hampir copot. Ia kabur lewat pintu belakang untuk meminta bantuan Pak RT melerai Vania dan Dimikri sebelum ada korban yang jatuh.
Pak RT dan dua orang staffnya tiba dengan segera. Begitu pintu terbuka kartu-kartu melayang ke kepala mereka. Sambil berusaha menangkis. Pak RT dengan segera mengunci gerakan tangan Dimikri yang hendak melemparkan kartu lagi.
"Kampreeeeet!" wajah Dimikri memerah dan mulutnya berteriak hingga ludahnya muncrat mengenai Pak RT.
"Cebooooooong!" sontak pak RT berteriak sambil mengusap mukanya yang penuh ludah.
"Kampreeet!" dua staff RT balas berteriak. Mereka malah terlihat kesal dengan jeritan Pak RT.
Vania makin kesal," Hey! Semua Cebong! Keluar dari rumahku sekarang juga!"
"Kamu! Kamu! Kamu!" telunjuk lentik Vania mengarah ke muka staff dan Dimikri.Â
Kartu-kartu undangan bergambar hati sobek-sobek dan rusak berat. Seperti sobeknya dua hati anak manusia.
oOo
Pernikahan gagal total -- gatot. Dibatalkan. Vania, Dimikri, Pak RT, dua staff dan beberapa warga komplek Garuda Satu dan Dua, dijebloskan dalam penjara karena terlibat tawuran.
Perkelahian mereka memicu tawuran antar warga. Ada lima orang terluka parah dilarikan ke rumah sakit dan dua puluh warga lainnya luka ringan. Untunglah tak ada korban jiwa.Â