"iya mbak, lanjut" jawabku singkat yang dalam hati sangat berharap dia akan kembali lagi ke meja ini dan mengajak ku mengobrol, bila perlu gerimis ini menjadi hujan deras saja biar aku tidak pulang.
Grekkkk..(suara bangku digeser), pasangan yang di sudut arah jam 3 ku tadi tampak nya memutuskan untuk pulang dan menerobos gerimis yang setengah lebat ini.
Piker ku jahat, "hmm pasti mau lanjut chek..... hah sudahlah tidak penting mengirikan dan memikirkan hubungan orang lain" -- ucap si irisme dalam kalimat yang menyembunyikan rasa iri nya.
Jedarrrr..jederrrr (suara petir dari langit menjilat ke bumi)...
"yes, semoga hujan deras ya Tuhan semoga aku bisa lama disini." Doa ku dalam hati sambal gaya-gaya melihat ke langit diluar yang semakin gelap.
Closing selesai...
Dekkkk..dekk.dekkk (suara langkah kaki orang)
"mbak saya diluan ya"
"saya juga diluan ya mbak"
"mbak saya diluan mbak"
*ucap para waiters yang bekerja di kafe ini kepada si mbak cantic yang terlihat masih duduk sambil menulis-nulis di buku besar*