Memudahkan pembaca untuk mengerti peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang dikelompokkan dan disederhanakan menjadi kesatuan sehingga memudahkan pengertian.Â
Melakukan penyederhanaan terhadap peristiwa-peristiwa masa lampau.Â
Menguraikan peristiwa-peristiwa sejarah secara kronologis sehingga akan memudahkan dalam upaya pemecahan suatu masalah.Â
KronologiÂ
Secara arti sempit, kronologi dapat diartikan sebagai urutan waktu kejadian. Peristiwa sejarah akan selalu berlangsung sesuai dengan urutan waktu sehingga peristiwa-peristiwa sejarah tidak terjadi secara melompat-lompat urutan waktunya, atau bahkan berbalik urutan waktunya atau sering kali disebut dengan anakronis. Tujuan dari pembuatan kronologi sejarah adalah bertujuan agar penyusunan dari berbagai peristiwa sejarah dalam periodisasi tertentu tidak tumpang tindih atau rancu dengan metode lainnya. Kronologi sejarah harus sesuai dengan urutan kejadian dari peristiwa sejarah tersebut yang sehingga tidak berlangsung secara loncat-loncat. Hal ini pula untuk memudahkan seseorang memahami sejarah dari peristiwa satu ke peristiwa lainnya. Susunan kejadian dari setiap peristiwa berdasarkan urutan waktu tersebut harus tetap berkesinambungan dengan adanya hubungan sebab-akibat (kausalitas). Konsep kausalitas merupakan suatu rangkaian peristiwa yang mendahului dan peristiwa yang menyusul kemudian yang seringkali disebut dengan prinsip sebab akibat. Menurut Sartono Kartodirdjo, kausalitas merupakan hukum sebab akibat mengenai suatu peristiwa, keadaan, atau perkembangan. Artinya kausalitas sejarah adalah sebab terjadinya peristiwa sejarah.
Selain kronologi, dalam sejarah dikenal juga istilah kronik yang merupakan catatan kejadian-kejadian secara singkat dari waktu ke waktu secara berurutan berupa urutan-urutan tanggal dan peristiwa tanpa adanya penjelasan. Sedangkan kronologis lebih mendalam dan luas dengan adanya deskripsi atau gambaran dari setiap kejadian atau peristiwa sejarah.Â
Kegunaan SejarahÂ
Kegunaan atau manfaat atau fungsi sejarah adalah sebagai sumber pengetahuan. Sejarah merupakan wadah untuk mengetahui peristiwa sejarah dengan berbagai permasalahannya. Menurut I Gde widja mengemukakan bahwa sejarah bukan sekedar uraian cerita kehidupan masa lampau. Lebih jauh lagi, sejarah memiliki beberapa kegunaan sejarah yang dimaksud adalah kegunaan edukatif, kegunaan inspiratif, dan kegunaan rekreatif. Secara khusus, fungsi sejarah terbagi atas dua bagian yaitu fungsi Intrinsik dan fungsi ekstrinsik.Â
Fungsi IntrinsikÂ
Ada tiga fungsi sejarah secara intrinsik yaitu sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai alat untuk mengetahui peristiwa masa lampau, dan sejarah sebagai profesi.
Sejarah sebagai ilmu diartikan bahwa sejarah adalah ilmu yang sangat terbuka. Artinya seseorang yang tidak memiliki latar belakang keilmuan sejarah pun dapat mengaku sebagai sejarahwan dengan syarat hasil karyanya (historiografi) dapat dipertanggungjawabkan sebagai suatu ilmu. Keterbukaan tersebut tidak seperti profesi lain seperti dokter, arsitek, atau guru.Â
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!