a). Tadlis Isnad yaitu Hadits yang dikembangkan oleh perawi yang sudah sempat bertemu sendiri pada masanya, tetapi bukan berarti bisa mendengarkan langsung dari orangnya ataupun mendengar dari orang yang bersama dengannya, Tapi belum pernah bertemu. Kemudian beliau membuat pemikiran bahwa ia mendengar langsung dari orang tersebut.
b). Tadlis al-syuyukh
Tadlis ini lebih rendah ketimbang tadlis isnad, sebab perawi tidak sengaja menjatuhkan seseorang dari sanadnya dan juga tidak sengaja menyerupai juga bukan mendengar dari orangnya secara langsung. Perawi tersebut membahas guru, dan juga nisbat (sfat yang tidak lazim diperkenalkan).
Hadits Mu'allaq
Muallaq menurut merupakan isim maf'ul artinya terpaut atau terikat. Sanad semacam inilah bisa disebut dengan Muallaq dikarenakan terpaut pada bagian-bagian atasnya, tapi dibagian bawahnya terputus, maka akan berperan dengan suatu hal yang terpaut dalam atap juga lainnya.
Mengenai Hadits Dha'if dikarenakan penyebab lainnya dalam Ketidak-muttashilan Sanadnya dan juga hal-hal lainnya dalam tujuh macam di bawah ini:
Hadits SyazÂ
Menurut Etimologi syaz berarti suatu benda berupa isim Fa'il sering diartikan dengan menentang maupun memisahkan diri. Ada juga pendapat dari Jumhur Ulama, Bahwa Syaz memiliki arti menyendiri.
2. Hadis Mudraj
Menurut Etimologi Mudraj yaitu memasukkan. Maksudnya yaitu mudraj matan. Ibn Shalah berpendapat bahwa, mudraj matan merupakan perawi yang memasukan perkataan pada hadis Rasulullah. Contoh perkataan shahabat juga seorang yang setelahnya, kemudian perawi memperoleh hadisnya dengan tambah lafadz dan tanpa adanya pemecahan, hal tersebut menyebabkan campuran antara hadis rasulullah Saw dan perkataan perawinya didalam satu naungan redaksi.Â
3. Hadis MaqlubÂ