Mohon tunggu...
Taufiqurahman
Taufiqurahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

saya taufiqurahman seorang mahasiswa di politeknik negri sriwijaya, saya sangat menyukia menulis dan membaca dari kecil, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembuatan Tempe dengan Kedelai Menggunakan Proses Tradisional

20 Juli 2023   18:29 Diperbarui: 20 Juli 2023   18:40 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tempe is a food that is familiar to Indonesian people. These foods are rich in nutritional value, especially protein. Tempeh production in Indonesia is mostly still done in the traditional way. This is because tempe entrepreneurs come from the Home Industry who still use non-standard equipment and production processes. The purpose of this research is to compare traditional and modern ways of making tempeh.

This tempe is made from soybeans, using hot water for soaking and cold water for washing, tapioca flour and tempeh yeast (Rhizopus oligosporus) added to the fermentation process, wrapping (banana leaves or plastic). Washing and boiling soybeans using a pot and langseng. This research shows that the government has issued a policy regarding tempe production as stated in SNI 3144:2009, making it easier for national tempe producers to make tempe with national standards.

Keywords: Creative Design, Food Safety, Halal Critical Points.

PENDAHULUAN

Tempe adalah makanan asli Indonesia. Masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan tempe. Makanan ini kaya akan protein, selain harganya tergolong murah dibandingkan dengan sumber protein yang berasal dari hewani dan juga sebagai lauk. Sekarang tempe juga dikembangkan sebagai makanan ringan.

Indonesia merupakan pasar tempe terbesar di Asia dan menjadi produsen kedelai terbesar di dunia. konsumsi kedelai di Indonesia sebanyak 40% tahu, 50% tahu dan 10% sisanya adalah produl lain seperti: tauco dll. Rata-rataKonsumsi tempe per tahun di Indonesia sekitar 6,45 kg (Astawan, 2004).

Sebagian besar produksi tempe dilakukan dengan cara tradisional. Hal ini disebabkan para pelaku usaha tempe dari Industri Rumah Tangga yang menggunakan proses dan peralatan produksi tidak standar. Hal ini dikarenakan proses produksi masih secara tradisional oleh karena itu dimasa yang akan datang sulit bersaing dengan industri yang lebih besar yang menerapkan cara berproduksi yang baik. Serta menerapkan system sanitasi yang benar untuk menghasilkan produk berkualitas.

METODE PEMBUATAN TEMPE

Kacang kedelai ini merupakan bahan utama dari pembuatan tempe, dengan menggunakan air dingin sebagai pencucian

 

dan air panas untuk direndam, Ragi tempe dan tepung tapioka digunakan untuk proses fermantasi, pembungkus (plastik atau daun pisang). perebusan dan pencucian kacang kedelai mneggunakan langseng dan panci. Sedangkan penampi digunakan untuk tempat pendinginan dan dibantu dengan kipas angin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun