"Akan saya usahakan secepatnya, Bos. Paling lambat kapan toh, dibutuhkan?"
"Tiga hari dari sekarang."
"Terlalu cepat lah. Bisa satu minggu ndak?"
"Tidak bisa. Tiga hari, dan yang ini berani bayar mahal...kamu bisa kaya!"
(Hal. 83)
Dari kutipan di atas, tergambar negosiasi yang sedang dilakukan tokoh Om Rudy dengan salah seorang penelpon yang diyakini adalah bosnya. Dalam perbincangan terselubung mereka, keduanya membicarakan tentang pasar gelap penjualan organ di mana tokoh Om Rudy bertindak selaku pihak penyedia donor jantung untuk pelanggannya. Dari percakapan keduanya, pembaca dapat mengetahui bahwa percakapan ini bukanlah negosiasi mereka untuk pertama kalinya.Â
Jelas keduanya telah saling mengenal sebelumnya jika dilihat dari keakraban percakapan mereka. Selain itu, apabila ditelusuri dari kesepakatan yang mereka buat dapat dipastikan bahwa keduanya telah banyak terlibat dalam beberapa penjualan organ sebelumnya sehingga mudah saja bagi mereka untuk mencapai kata mufakat dalam sebuah kesepakatan.
Jika mengacu dari percakapan di atas, kutipan tersebut sudah dapat mewakili tema sebenarnya yang ingin disuguhkan oleh Agens Davonar sebagai penulis, apa lagi kalau bukan organ traffickingyang terbalut dalam pengeksploitasian anak. Hanya saja dalam upaya memepertegas tema yang ingin disuarakan, penulis kembali menampilkan bukti lain seperti yang dilansir pada kutipan di bawah ini.
"Lancar dan sukses. Terima kasih ...," ucap orang di balik telepon itu, singkat padat.
"Jadi tuh anak sudah selesai kan? Jantungnya oke?"
"Oke banget, kok. Aman."