Pelajaran dari MH17
1.Perlindungan Wilayah Udara
Insiden ini menunjukkan bahwa zona konflik harus benar-benar dihindari oleh penerbangan sipil, tanpa kompromi. Peringatan dan pembatasan wilayah udara harus diperketat untuk mencegah tragedi serupa.
2.Transparansi dalam Penyelidikan
Investigasi yang dilakukan oleh tim internasional mengungkap bahwa rudal Buk yang menembak MH17 berasal dari Rusia. Meskipun Rusia menyangkal keterlibatannya, insiden ini menjadi pengingat pentingnya transparansi dan kerja sama dalam penyelidikan kecelakaan penerbangan.
3.Human Factor dalam Operasi Maskapai
Keputusan untuk tetap menggunakan jalur udara di zona konflik mungkin didasarkan pada penilaian risiko yang tidak memadai. Maskapai harus memiliki kebijakan yang lebih tegas dalam menghindari wilayah udara berisiko.
Kesamaan Antara KAL 007, MH17, dan Azerbaijan Airlines
Ketiga insiden ini memiliki beberapa kesamaan mencolok:
1. Wilayah Udara Berisiko
*KAL 007 melintas di atas wilayah udara Soviet selama puncak Perang Dingin.
*MH17 berada di zona konflik Ukraina timur.
*Azerbaijan Airlines diduga terkena tembakan di wilayah udara Rusia, yang memiliki sejarah ketegangan geopolitik.
Kesamaan dengan Insiden Azerbaijan Airlines, MH17, dan KAL 007
Insiden Jeju Air memiliki beberapa persamaan dengan insiden lain yang baru-baru ini terjadi, termasuk Azerbaijan Airlines, serta tragedi historis seperti MH17 dan KE 007:
1. Pengaruh Human Factor dalam Kondisi Kritis
*Dalam insiden Azerbaijan Airlines, pilot menghadapi cuaca buruk dan mungkin tidak mendapatkan informasi lengkap tentang risiko di wilayah udara Rusia.
*Dalam kasus Jeju Air, pilot menghadapi tekanan besar untuk membuat keputusan di tengah kegagalan teknis.
2. Tekanan Eksternal
*Tekanan untuk tetap menyelesaikan penerbangan sesuai jadwal terlihat dalam insiden Jeju Air.
*Dalam konteks geopolitik, seperti MH17 dan KAL 007, tekanan yang dihadapi adalah risiko konflik dan dinamika politik internasional.