Apa yang Terjadi?
KAL 007 sedang dalam perjalanan dari New York ke Seoul, dengan pemberhentian di Anchorage, Alaska. Akibat kesalahan navigasi, pesawat menyimpang dari jalurnya dan memasuki wilayah udara Soviet di dekat Pulau Sakhalin. Soviet, yang saat itu berada dalam ketegangan Perang Dingin dengan Amerika Serikat, menganggap pesawat itu sebagai ancaman mata-mata.
Jet tempur Soviet menembakkan rudal, menghancurkan pesawat dan menewaskan seluruh 269 penumpang dan awak di dalamnya. Tragedi ini mengejutkan dunia dan menjadi salah satu simbol ketegangan Perang Dingin.
Pelajaran dari KAL 007
1.Human Factor dalam Navigasi
Kesalahan navigasi pada KAL 007 adalah contoh klasik bagaimana human factor dapat memengaruhi keselamatan penerbangan. Sistem autopilot pesawat tidak diatur dengan benar, menyebabkan pesawat menyimpang dari jalur tanpa disadari.
2.Kompleksitas Geopolitik
Dalam situasi geopolitik yang tegang, penerbangan sipil sering kali menjadi korban. KAL 007 ditembak jatuh karena dianggap sebagai ancaman, meskipun sebenarnya hanya sebuah pesawat komersial.
3.Dampak Global
Tragedi ini mendorong perbaikan besar dalam navigasi udara global, termasuk penghapusan zona larangan terbang dan pengembangan sistem navigasi berbasis satelit (GPS).
MH17: Tragedi di Tengah Konflik Ukraina
Pada 17 Juli 2014, Malaysia Airlines Flight MH17, yang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur, ditembak jatuh di wilayah udara timur Ukraina yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia. Rudal darat-ke-udara Buk yang ditembakkan dari daratan menghantam pesawat, menewaskan semua 298 penumpang dan awak di dalamnya.
Faktor Geopolitik
MH17 melintasi wilayah udara yang terletak di zona konflik antara Ukraina dan kelompok separatis. Meski otoritas penerbangan internasional telah mengeluarkan peringatan, jalur itu tetap digunakan karena dianggap aman di ketinggian tertentu. Namun, rudal Buk yang ditembakkan memiliki jangkauan jauh di atas ketinggian pesawat komersial.