Ketika kerusuhan pecah tanggal 12 sampai 14 Mei, rumah keluarga saya di Pantai Indah kapuk dijarah dan dibakar habis.
Kami sekeluarga dapat kabur ke bandara dan sementara mengungsi ke Singapura .
Akhirnya aku pun pindah ke Hongkong dan kemudian tinggal dengan paman di Kawasan pantai selatan di Repulse Bay.
Papa dan mama kemudian pulang ke Jakarta dan Aku terus berusaha mencari kamu, tapi kamu menghilang tiada rimbanya.
Hendrik : Â Aku dan keluarga juga sempat mengungsi ke Hongkong. Â Aku bahkan kemudian pindah kuliah di Hongkong Polytechnic.
Lalu bagaimana dengan kandungan mu?
Vivian : aku bertekad mempertahankannya . Dia lahir di Singapura tanpa ayah . Â kuberi gadis cilik itu nama yang indah . May,
Ketika Ia berusia 5 tahun baru aku menikah dengan Alex Cheung Yang berasal dari Singapura. . Akhirnya kami tinggal di Tsing Yi hingga sekarang .
Hendrik : Â Di pesawat aku sempat bertemu dengan pramugari bernama May yang wajahnya mirip denganmu. Dia juga tinggal di Tsing Yi. Â
Vivian: Benar , dia lah anak kita . Besok dia akan ku kenalkan dengan kamu.
Hendrik; (bergumam kepada diri sendiri), oh betapa kecilnya dunia. Dan di antara Jakarta dan Hongkong, mengapa semua menuju Tsing Yi?
Selesai