Mohon tunggu...
Tatiek R. Anwar
Tatiek R. Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Perajut aksara

Penulis novel Bukan Pelaminan Rasa dan Sebiru Rindu serta belasan antologi, 2 antologi cernak, 3 antologi puisi. Menulis adalah salah satu cara efektif dalam mengajak pada kebaikan tanpa harus menggurui.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Istana Sang Pemaaf

3 Juni 2022   04:00 Diperbarui: 15 Oktober 2022   22:13 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua orang sahabat, illustrasi: pixabay.com

"Pak Cokro malam itu tergesa-gesa karena putri bungsunya yang sedang sakit DBD mengalami kejang. Namun, akhirnya putri Pak Cokro tidak tertolong karena terlambat membawanya ke rumah sakit." Ilman menampakkan raut sedih. "Justru guelah yang jadi penyebab penderitaan keluarga Pak Cokro," ucapnya penuh sesal.

"Tenang, Bro. Ini bukan salah lo, tapi begitulah takdir yang telah dituliskan Allah. Pasti ada hikmah di balik semua musibah," hibur Zaka. "Gue ingat pernah membaca sebuah hadits, Rasulullah bersabda bahwa Allah menyediakan istana yang indah bagi orang yang meminta maaf dan memaafkan. Berbahagialah, Bro, lo punya kesempatan untuk mendapatkannya."

"Makasih, Bro. Elo emang sahabat terbaik gue." Diraihnya bahu Zaka dan dipeluknya erat. Sungguh, Ilman merasa menjadi orang yang sangat beruntung. Karena dengan memaafkan membuat hatinya lapang dan semakin mempercepat proses kesembuhannya. 

~ Tamat ~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun