Mohon tunggu...
Tata Tambi
Tata Tambi Mohon Tunggu... Guru - mengajar, menulis, mengharap rida Ilahi

Belajar menulis. Semoga bermanfaat dunia dan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mulia dalam Sepi (Petani 2 Negeri #29 dari 60)

31 Desember 2024   07:07 Diperbarui: 31 Desember 2024   06:46 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://desasawahan.gunungkidulkab.go.id/first/artikel/393-Petani-Desa-Sawahan-Memasuki-Panen-Padi-Sawah

Mereka mencarinya dan menemukannya di antara tujuh mayat musuh. Ia berhasil membunuh mereka dan mereka pun membunuhnya.

"Wahai Rasulullah, ini dia JulaibIb, di antara tujuh mayat musuh yang berhasil dibunuhnya dan mereka pun membunuhnya."

"Ia telah membunuh tujuh musuh lalu mereka pun membunuhnya. Ia termasuk golonganku dan aku termasuk golongannya," ujar beliau dua atau tiga kali.

Beliau lantas membopongnya dengan kedua lengan beliau. Sebuah lubang digali dan tak ada alas baginya, kecuali dua lengan Rasulullah. Beliau meletakkannya di dalam kubur tanpa memandikannya. Sepeninggalnya, tidak ada janda yang lebih banyak bederma melebihi istri Julaibib (HR Muslim, 2.472).

Masih berpikir ingin alih profesi? Terima kasih Pak Tani. Untuk ribuan bulir nasi yang tersaji di piring setiap hari, yang merupakan hasil perasan keringat Anda dan lumpur yang melekat di kaki-kaki Anda. Juga permohonan maaf atas lidah kami yang terlalu kering untuk mengapresiasi jasa Anda. Semoga Anda selalu sehat wal afiat.

Anda mengajarkan kepada kami spirit andhap ashor, sepi ing pamrih, rame ing gawe. Rendah hati, tak banyak bicara, tapi rajin berkarya.

Terkadang, orang mulia tampak hina dan orang yang memiliki karamah tak jarang dipandang rendah. Pilihan kita hanya dua, meraih kesejatian ataukah memamerkan kepalsuan? (Serial Petani 2 Negeri, Karya Hayik El Bahja, #29 dari 60).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun