Mohon tunggu...
Tapa Shidiq
Tapa Shidiq Mohon Tunggu... Guru - Belajar mentuturkan gagasan lewat tulisan.

Seorang guru matematika di Kabupaten Serang Banten. Meski bakat menulis masih belum mumpuni tapi ingin menjadi bagian dari pejuang-pejuang literasi,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Adakah Aroma "Finland" dalam Kurikulum Merdeka?

20 Februari 2022   07:37 Diperbarui: 23 Februari 2022   17:00 2668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa, negara nordic kecil ini berhasil menduduki peringkat pertama dalam PISA (Programme for International Student Assesment/Program Penilaian siswa Internasional)?

Buku Ini mengulas beberapa poin atau catatan-catatan penting dalam pembelajaran kurikulum Ala Finlandia berdasarkan pengalaman penulis.

Kurikulum Finlandia menekankan bahwa kegembiraan dalam kegiatan belajar dan mengajar adalah hal yang paling utama. Kita dapat menemukan pengalaman-pengalaman menarik serta kegiatan belajar mengajar yang begitu "merdeka" baik bagi guru maupun siswa.

Ada Lima hal yang menurut penulis buku Teach Like Finland penting dalam pendidikan di Finlandia. Lima hal itu disebut sebagai bahan kegembiraan dalam belajar mengajar. 

Empat bahan kegembiraan merupakan kutipan dari Raj Raghunathan seorang professor dari Universitas Texas. Yaitu Rasa memiliki (Keterlibatan), Kemandirian, penguasaan dan pola pikir. Sedangkan satu bahan lagi diajukan oleh penulis yakni kesejahteraan (Kedamaian).

lima bahan itu dielaborasi menjadi 33 strategi untuk mencapai kebahagiaan dalam kegiatan belajar mengajar.

Tentu saja apa yang telah dicapai oleh kurikulum Finlandia adalah proses yang panjang. Kerjasama semua pihak baik pemerintah dan masyarakat mewujudkan sekolah yang bisa memberikan kebahagiaan dalam belajar dan mengajar. 

Sarana dan prasarana yang memadai untuk memfasilitasi minat dan bakat anak. Serta instrumen pembelajaran dan penilaian yang bisa mengakomodir semua kebutuhan dalam rangka menumbuhkan keahlian atau keterampilan siswa. 

Patut kita tunggu apakah 'Merdeka' dapat menjadi kurikulum yang tepat untuk siswa kita. Bukan hanya menjadi beban administratif baru untuk guru.

Oleh : Tapa Shidiq Pamungkas,S.Pd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun