Mohon tunggu...
Tanti Eka Prasasti
Tanti Eka Prasasti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Teknologi Digital Bandung

Halo teman-teman, saya akan menggunakan situs ini untuk keperluan penugasan dan semoga tulisan saya dapat memberikan informasi yang berguna dan inovatif, salam kenal👋🏻

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Restoran MCDONALDS (Studi Kasus Pada Mahasiswa Kota Bandung di Masa Boikot)

30 Mei 2024   16:12 Diperbarui: 22 Juni 2024   10:10 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Data diolah penulis

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori Variabel Dependen

Variabel Dependen, juga dikenal sebagai variabel terikat, seringkali disebut sebagai variabel output, kriteria, atau konsekuensi. Dalam bahasa Indonesia, istilah "variabel terikat" digunakan untuk merujuk pada variabel ini. Ini adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi hasil dari keberadaan variabel bebas (Prasetia, 2022).

Menurut Sugiyono (2019)  Variabel Dependen sering kali disebut sebagai variabel output, kriteria, dan konsekuensi. Dalam bahasa Indonesia, istilah yang sering digunakan adalah variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang terpengaruh atau menjadi hasil karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel dependen adalah Citra Merek.

2.1.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merujuk pada tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa dengan harapan memuaskan kebutuhan mereka. Ini melibatkan studi tentang proses pembelian individual dan pertukaran yang terlibat dalam mendapatkan barang dan jasa, pengalaman yang diperoleh, serta gagasan yang terlibat dalam proses tersebut (Sinulingga & Sihotang, 2023).

Pendapat lain mengatakan, menurut Peter dan Oslon (2010:5) dalam buku (Sinulingga & Sihotang, 2023). Perilaku konsumen adalah suatu proses yang berkelanjutan dan dinamis, melibatkan perilaku individu, kelompok, dan anggota masyarakat yang terus mengalami perubahan. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, perilaku konsumen didefinisikan sebagai interaksi yang dinamis antara perasaan, kognisi, perilaku, dan lingkungan, di mana individu melakukan pertukaran dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis perilaku konsumen merupakan bidang yang menarik dan rumit yang memberikan keuntungan baik bagi bisnis maupun konsumen dalam membuat keputusan yang lebih efisien. Dengan pemahaman yang mendalam tentang perilaku konsumen, perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran dan produk yang lebih efektif, sementara konsumen dapat membuat keputusan pembelian yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan mereka.

2.1.1.2 Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Schiffman dan Kanuk (2009:30) dalam (Ilhamalimy & Mahaputra, 2020). Keputusan pembelian melibatkan proses pemilihan antara dua atau lebih opsi alternatif, menekankan perlunya individu memiliki berbagai pilihan untuk membuat keputusan. Proses pengambilan keputusan pembelian dapat berbeda tergantung pada situasinya. Seperti yang dijelaskan oleh Sumarwan (2011:357), keputusan pembelian adalah tindakan memilih satu dari dua atau lebih opsi alternatif. Di sisi lain, Kotler (2012:166) menjelaskan bahwa keputusan pembelian melibatkan lima tahap yang harus dilalui oleh konsumen sebelum akhirnya membuat keputusan pembelian, dan tindakan yang dilakukan setelah pembelian. Perilaku konsumen melibatkan pengamatan terhadap cara individu, keluarga, atau organisasi memproses informasi sebelum membuat keputusan pembelian, serta tindakan yang diambil setelah mereka memperoleh dan menggunakan produk, layanan, atau ide tersebut (Ilhamalimy & Mahaputra, 2020).

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan proses di mana informasi dan pengetahuan dikumpulkan dan digabungkan untuk mengevaluasi dua atau lebih opsi tindakan, kemudian memilih salah satu dari mereka. Hal ini terlihat dari cara individu atau organisasi menjalani proses sebelum melakukan pembelian.

2.1.1.3 Indikator Keputusan Pembelian

Terdapat beberapa tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembelian menurut Engel, Blackwell & Miniard (1994) dalam buku (Samsiah, et al., 2023):

  • Pengenalan Kebutuhan: Langkah awal di mana konsumen mengidentifikasi masalah atau kebutuhan yang timbul. Perusahaan perlu memahami elemen-elemen yang menarik konsumen dan bagaimana elemen tersebut mempengaruhi pilihan produk. Dengan informasi yang dikumpulkan, perusahaan dapat merancang strategi pemasaran yang memperhatikan kebutuhan tersebut.
  • Pencarian Informasi: Tahap berikutnya yang mendorong konsumen untuk mencari informasi tambahan. Respons konsumen dapat beragam, mulai dari meningkatnya perhatian hingga pencarian aktif. Konsumen dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, seperti sumber pribadi (keluarga, teman), sumber komersial (iklan, penjual), sumber publik (media massa), dan pengalaman pribadi dengan produk tersebut.
  • Evaluasi Alternatif: Tahap di mana konsumen menilai berbagai alternatif produk yang mereka peroleh informasinya. Evaluasi ini dipengaruhi oleh keyakinan dan sikap konsumen terhadap produk atau merek. Konsumen berusaha memuaskan kebutuhan mereka, mencari manfaat dari produk, dan mempertimbangkan berbagai atribut produk sebelum membuat keputusan.
  • Keputusan Pembelian: Tahap di mana konsumen melakukan pembelian produk. Keputusan ini dipengaruhi oleh niat dan tindakan untuk membeli, serta preferensi konsumen terhadap merek yang telah dievaluasi sebelumnya.
  • Perilaku Pasca Pembelian: Tahap terakhir di mana konsumen mengambil tindakan berdasarkan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan mereka setelah melakukan pembelian. Reaksi konsumen terhadap produk setelah pembelian dapat mempengaruhi harapan mereka di masa mendatang. Jika produk memenuhi harapan, konsumen merasa puas, tetapi jika tidak, mereka merasa tidak puas.

2.1.1.4 Faktor-Faktor Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2006) dalam (Samsiah, et al., 2023), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen antara lain:

  • Faktor Budaya memiliki dampak yang luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Produsen perlu memahami peran yang dimainkan oleh budaya, subkultur, dan kelas sosial.
  • Faktor Sosial, seperti kelompok referensi, keluarga, peran, dan status, memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen.
  • Faktor Pribadi, seperti usia, tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian, juga memengaruhi perilaku konsumen.
  • Faktor Psikologis meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan perilaku individu terhadap produk atau merek, yang semuanya mempengaruhi keputusan pembelian.

Proses keputusan pembelian melibatkan pengumpulan informasi, evaluasi, dan akhirnya memilih tindakan yang dianggap paling tepat oleh konsumen. Meskipun hal ini sering terjadi pada berbagai produk, proses ini bisa diulang jika ada perubahan pada produk atau layanan. Selain itu, perilaku konsumen memainkan peran penting dalam keputusan pembelian, mencakup semua aktivitas psikologis dan fisik sebelum, selama, dan setelah pembelian, termasuk penggunaan dan evaluasi produk.

2.1.2 Teori Variabel Independen

Variabel Independen (Variabel Bebas) sering disebut sebagi variabel stimulus, predictor, antecendent. Dalam Bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Prasetia, 2022).

Variabel independen adalah variabel yang memiliki pengaruh terhadap variabel dependen atau terikat. Sugiyono (2019) menjelaskan bahwa variabel independen adalah variabel yang memengaruhi atau menjadi penyebab perubahan atau munculnya variabel dependen (terikat). Dalam konteks penelitian ini, variabel independen adalah Keputusan Pembelian.

2.1.2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah proses manajemen yang bertujuan memenuhi kebutuhan dan keinginan individu atau kelompok dengan menciptakan, menawarkan, dan melakukan pertukaran produk bernilai kepada pihak lain. Hal ini mencakup segala kegiatan yang terkait dengan penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen hingga konsumen (Mubasit, 2012).  

Menurut Kotler dan Keller (2016:27) dalam Pratama (2022) mendefinisikan bahwa pemasaran adalah “marketing is meeting needs profitability”, Dalam esensinya, pemasaran bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara saling menguntungkan bagi semua pihak terlibat. Menurut Kotler dan Amstrong (2012:29), pemasaran adalah proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk mendapatkan nilai dari pelanggan sebagai balasannya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu proses interaksi antara konsumen dan produsen untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka melalui penciptaan penawaran dan pertukaran barang atau jasa yang menjadi tujuan mereka.

2.1.2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah upaya untuk merencanakan, melaksanakan (meliputi organisasi, pengarahan, koordinasi), serta mengawasi atau mengontrol kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi guna mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Dalam fungsi manajemen pemasaran, terdapat kegiatan analisis yang dilakukan untuk memahami pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat menilai peluang pasar yang tersedia dan ancaman yang perlu diatasi (Mubasit, 2012).

Menurut American Marketing Society dalam buku (Kotler & Keller, 2016) Menyatakan bahwa “Marketing management as the art and science of choosing target markets and getting, keeping, and growing customers through creating delivering, and communicating superior customer value”. Definisi tersebut menggambarkan Manajemen Pemasaran sebagai kombinasi seni dan ilmu yang digunakan untuk mengidentifikasi target pasar, memperoleh, mempertahankan, dan meningkatkan jumlah pelanggan dengan menyampaikan serta mengkomunikasikan nilai pelanggan yang superior.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan proses untuk memastikan bahwa produk atau jasa yang disediakan oleh perusahaan dikenal oleh target konsumennya.

2.1.2.3 Pengertian Citra Merek

Pentingnya citra merek bagi setiap perusahaan diakui karena dapat membantu perusahaan dalam menempatkan diri mereka di pasar dan mempertahankan basis konsumennya. Citra merek yang positif juga dapat meningkatkan volume penjualan, karena konsumen cenderung menganggap produk dengan citra merek yang baik sebagai produk yang berkualitas (Fairuz & Nurjanah, 2022).

Citra merek, seperti yang dirasakan atau diyakini oleh konsumen, tercermin dalam asosiasi yang terbentuk di dalam ingatan mereka. Merek yang sukses dan dikenal dengan baik memungkinkan konsumen untuk mengidentifikasi bahwa produk tersebut dapat memenuhi kepuasan mereka, kemudian membandingkannya dengan alternatif yang ada dan membedakannya, sehingga meningkatkan kemungkinan konsumen untuk melakukan pembelian. Keberhasilan sebuah perusahaan dalam mem-branding sebuah produk dapat dilihat dari bagaimana perusahaan tersebut menanamkan persepsi positif kepada konsumen mengenai merek tersebut. Alhasil, konsumen sebuah perusahaan tidak lagi bingung ketika akan membeli produk atau jasa. Citra merek berfungsi untuk memposisikan perusahaan, produk, pasar, dan hubungannya dengan konsumen. Sebagian besar konsumen secara konsisten beranggapan bahwa ketika sebuah perusahaan memiliki citra merek yang baik, maka produk tersebut dianggap berkualitas tinggi di mata mereka, demikian pula sebaliknya ketika sebuah perusahaan memiliki citra merek yang buruk, maka produk tersebut dianggap tidak memiliki nilai di mata konsumen (Sari & Wahjoedi, 2022).

Citra merek (brand image) adalah gambaran dari keseluruhan persepsi terhadap suatu merek dan terbentuk berdasarkan informasi serta pengalaman masa lalu dengan merek tersebut. Citra merek terkait dengan sikap yang mencakup keyakinan dan preferensi terhadap merek tertentu.

2.1.2.4 Indikator Citra Merek

Menurut Kotler dan Keller (2016) dalam buku Aditya & Yasa (2024) menyatakan bahwa terdapat enam indikator citra merek (brand image) , diantaranya:

  • Merek produk dianggap telah mencapai tingkat kesadaran yang luas dan dikenal oleh banyak orang.
  • Merek dapat mempengaruhi niat konsumen untuk membeli.
  • Produk yang memiliki standar kualitas yang tinggi.
  • Harga yang kompetitif.
  • Desain kemasan produk yang kreatif dan menarik.

2.1.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Citra Merek

Menurut Kotler & Keller (2003:78) dalam Nursamatussaddiya & Cen (2022) bahwa pengukur citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek, yaitu:

  • Kekuatan (Strengthness) merujuk pada keunggulan fisik yang unik dari suatu merek yang tidak dimiliki oleh merek lain. Ini mencakup atribut-atribut fisik produk, penampilan, harga, dan fasilitas pendukungnya, serta cakupan pasar yang luas.
  • Keunikan (Uniqueness) adalah kemampuan suatu merek untuk dibedakan dari merek lainnya. Ini mencakup variasi penampilan atau nama merek yang mudah diingat dan diucapkan, serta karakteristik fisik produknya.
  • Keunggulan (Favorable) mencakup kemudahan pengejaan dan daya ingat merek, serta kemampuan merek untuk mempertahankan popularitasnya di kalangan pelanggan. Ini menciptakan kesesuaian antara persepsi merek oleh konsumen dan citra yang diinginkan oleh perusahaan.

Citra merek yang positif dapat mempengaruhi konsumen untuk terus menyukai produk dengan merek tersebut, sementara produsen dengan citra merek yang baik dapat memperkuat posisi mereknya bahkan di tengah persaingan. Namun, meskipun merek makanan cepat saji dianggap sebagai salah satu merek paling bernilai di dunia, hal tersebut tidak menjamin bahwa merek tersebut juga memiliki citra merek yang kuat di setiap negara, seperti halnya di Indonesia.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh beberapa peneliti yang membahas mengenai citra merek dan proses keputusan pembelian yang diantaranya sebagai berikut:

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No

Judul Penelitian

Metode

Hasil

1

Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Merek Airwalk (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau) (Hamonangan, 2020)

Kuantitatif

Citra merek Airwalk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu merek Airwalk. Sepatu merek Airwalk dianggap mempunyai citra merek yang baik karena keunggulan kualitasnya.

2

Pengaruh Citra Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Parfum di Kota Banda Aceh (Studi di Kecamatan Syiah Kuala) (Rizki, 2021)

Kuantitatif

Citra Merek mempengaruhi keputusan pembelian konsumen parfum di Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh sebesar 2,402.

3

Pengaruh Citra Merek dan Persepsi Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian McDonald’s (Robby & Andjarwati, 2015)

Kuantitatif

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui analisis regresi linier berganda diperoleh hasil yang memperlihatkan adanya hubungan signifikan positif antara citra merek (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) studi pada konsumen Mcdonald’s Plaza Surabaya.

4

Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek dan Persepsi Harga

Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Konsumen

McDonald’s Ngaliyan Semarang) (Safitri & Santoso, 2023)

Kuantitatif

Hasil regresi penelitian ini menunjukkan bahwa nilai signifikan citra merek terhadap

keputusan pembelian sebesar 0,671 > 0,05 yang berarti hipotesis 2 ditolak, dengan nilai

standart koefisien beta sebesar -0,056. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel citra merek

tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.

5

Pengaruh Citra Merek dan Iklan di Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada McDonald’s A.P. Pettarani Makassar) (Adawiah, 2020)

Kuantitatif

citra merek berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian McDonald’s A.P. Pettarani Makassar dengan nilai t -1,099 dan nilai signifikansi ≥ 0,05.

6

Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian di Restoran Cepat Saji McDonald's Lodaya Bogor (Tantri, 2022)

Kuantitatif

Penelitian ini menunjukan secara parsial citra merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai rhitung sebesar 1,087 dan derajat signifikasi 0,280

7

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Converse di Senayan City (Aprilia & Tukidi, 2021)

Kuantitatif

Citra Merek, secara parsial berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.

8

Analisa Motivasi Boikot (Boycott Motivation) Terhadap Produk McDonald’s Di Surakarta Pasca Serangan Israel ke Palestina (Khoiruman & Wariati, 2023)

Kuantitatif

Consumer’s ethnocentrism yang tinggi akan lebih meningkatkan motivasi konsumen untuk memboikot produk dari McDonald’s maka akan berdampak terhadap minat beli konsumen.

2.3 Kerangka Pemikiran

2.3.1 Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian

Kerangka penelitian ini mengilustrasikan bagaimana variabel independen, yaitu citra merek, mempengaruhi variabel dependen, yaitu keputusan pembelian konsumen.
Dalam konteks dimensi keputusan pembelian, kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut sangat penting karena dapat memengaruhi keinginan mereka untuk membeli dan akhirnya membuat keputusan pembelian. Namun, jika muncul informasi tentang boikot terhadap merek tersebut, apakah konsumen akan tetap membeli produk tersebut atau bahkan tidak sama sekali karena citra merek yang terpengaruh negatif. Maka dari itu, timbul keputusan pembelian konsumen terkait dengan produk makanan cepat saji McDonald's.

Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya, sebuah kerangka pemikiran disusun untuk mengungkapkan pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian di McDonald's sebagai berikut:
Gambar 2.3.1
Kerangka Pemikiran
 

2.4 Rumusan Hipotesis

Berdasarkan definisi di atas, maka penelitian ini dapat diukur dan dibandingkan sehingga nampak apakah citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

  • Ho : Tidak adanya pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen
  • H1 : Adanya pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen

DAFTAR PUSTAKA

Adawiah, A. Y. (2020, Juli 10). Pengaruh Citra Merek dan Iklan di Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada McDonald’s A.P. Pettarani Makassar). Retrieved Mei 20, 2024, from Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim: http://etheses.uin-malang.ac.id/18334/

Aditya, I. G., & Yasa, N. K. (2024). Niat Beli Ulang : Persepsi Harga, Brand Image, dan Kualitas Produk. Jawa Tengah: Media Pustaka Indo. Retrieved Mei 08, 2024

Aprilia, N., & Tukidi. (2021). Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Converse di Senayan City. Jurnal Manajemen, 6, 34--46. doi:https://doi.org/10.54964/manajemen.v6i1.160

Fairuz, M. A., & Nurjanah, S. (2022). Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Produk Sari Roti. KALBISIANA Jurnal Sains, Bisnis dan Teknologi, 8, 4442--4466.

Hamonangan, P. (2020, Agustus). Pengaruh Citra Merek Terhadap keputusan Pembelian Sepatu Merek Airwalk (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau. Retrieved Mei 20, 2024, from Repository: https://repository.uir.ac.id/10342/1/165210530.pdf

Ilhamalimy, R. R., & Mahaputra, M. R. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Dan Kepuasan Pelanggan (Literature Review Manajemen Pemasaran). Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik, 1, 85--97.

Khoiruman, M., & Wariati, A. (2023). Analisa Motivasi Boikot (Boycott Motivation) Terhadap Produk Mc Donald Di Surakarta Pasca Serangan Israel Ke Palestina. Journal Of Management, Business And Education, 10, 247--257. Retrieved Februari 28, 2024

Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Manajemen Pemasaran edisi 15. Jakarta: Airlangga.

Mubasit. (2012). Buku Daras: Manajemen Pemasaran. Lampung: Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung.

Nursaimatussaddiya, & Cen, C. C. (2022). Keputusan Pemilihan Jasa Berbasis Citra Merek Dan Promosi. (B. Nasution, Ed.) Medan: PT Inovasi Pratama Internasional. Retrieved April 30, 2024, from https://books.google.co.id/books?id=pqyTEAAAQBAJ

Prasetia, I. (2022). Metode Penelitian Pendekatan Teori dan Praktik. (E. Sulasmi, Ed.) Indonesia: Umsu Press. Retrieved Agustus 16, 2022

Pratama, R. F. (2022). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Hoops Indonesia Di Cabang Grand Indonesia. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta.

Rizki, N. (2021, Januari 15). Pengaruh Citra Merek dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Parfum di Kota Banda Aceh (Studi di Kecamatan Syiah Kuala). Retrieved Mei 2024, 2024, from UPT Perpustakaan UIN AR-RANIRY: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/15389/

Robby, M., & Andjarwati, A. L. (2015). Pengaruh Citra Merek dan Persepsi Kualitas terhadap Keputusan Pembelian McDonald’s. Metode, 7.

Safitri, A., & Santoso, A. B. (2023). Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Konsumen McDonald's Ngaliyan Semarang). SEIKO : Journal of Management & Business, 6(1), 33 - 45. doi:10.37531/sejaman.v6i1.3761

Samsiah, S., Latif, N., Aprilia, C. D., Auliansyah, A. R., Raditya, G., Zukar, M., . . . Sofatunisa, A. (2023). Perilaku Konsumen. (A. Sofatunisa, Ed.) Sumedang, Jawa Barat, Indonesia: MEGA PRESS NUSANTARA. Retrieved April 30, 2024, from https://books.google.co.id/books?id=8739EAAAQBAJ

Sari, A. K., & Wahjoedi, T. (2022, Desember 28). The influence of brand image and brand awareness on purchasing decisions is. World Journal of Advanced Research and Reviews, 948 - 949. doi:https://wjarr.com/content/influence-brand-image-and-brand-awareness-purchasing-decisions-moderated-brand-ambassador

Sinulingga, N. A., & Sihotang, H. T. (2023). Perilaku Konsumen: Strategi dan Teori. Sumatera Utara: IOCS Publisher.

Sugiyono. (2019). Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Retrieved Mei 11, 2024

Tantri, A. (2022, Februari 14). Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian di Restoran Cepat Saji McDonald's Lodaya Bogor. Retrieved Mei 20, 2024, from Repository Universitas Binaniaga Indonesia: http://fekbis.repository.unbin.ac.id/id/eprint/70/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun