Respons terhadap kebutuhan belajar murid
Guru perlu merespon kebutuhan belajar setiap murid secara individual. Hal ini meliputi penyesuaian rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid, seperti penggunaan sumber, metode, penugasan, dan penilaian yang berbeda.
Menciptakan lingkungan belajar yang mengundang Â
Guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang memotivasi murid untuk belajar dengan giat dan mencapai tujuan pembelajaran yang tinggi. Dukungan kepada murid juga penting dalam proses belajar mereka.
Manajemen kelas yang efektif Â
Guru perlu mengelola kelas dengan baik melalui prosedur, rutinitas, dan metode yang memungkinkan fleksibilitas namun tetap menjaga struktur yang jelas. Hal ini memungkinkan guru untuk melibatkan murid dalam kegiatan yang berbeda namun tetap menjalankan pembelajaran secara efektif.
Penilaian berkelanjutan Â
Guru perlu menggunakan informasi dari penilaian formatif secara berkelanjutan untuk mengevaluasi kemajuan belajar murid. Dengan penilaian ini, guru dapat menentukan murid yang masih ketinggalan atau yang sudah mencapai tujuan belajar, sehingga dapat menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan masing-masing murid.
Dalam konteks yang diberikan, keputusan Ibu Renjana memberikan soal yang sama kepada ketiga murid yang selesai lebih dahulu tidak mencerminkan pembelajaran berdiferensiasi. Hal ini dikarenakan tujuan pemberian soal tambahan bukan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid secara individual, melainkan untuk menghindari gangguan antar murid dan untuk memberikan tingkat kompleksitas yang sama kepada semua murid. Pembelajaran berdiferensiasi harus didasarkan pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan respon guru terhadap kebutuhan belajar tersebut. Oleh karena itu, Ibu Renjana perlu memperhatikan kebutuhan belajar murid-muridnya secara komprehensif agar dapat merespon dengan lebih tepat terhadap kebutuhan belajar mereka.
5.5 Mengetahui Kebutuhan Belajar Murid
Kategorisasi kebutuhan belajar murid berdasarkan tiga aspek yang disampaikan oleh Tomlinson (2001) adalah sebagai berikut:
- Kesiapan belajar (readiness). Kesiapan belajar mencakup pemahaman, keterampilan, dan pengetahuan yang dimiliki oleh murid sebelumnya. Sebagai guru, penting bagi kita untuk menyesuaikan tugas dan pembelajaran dengan tingkat kesiapan belajar murid. Murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika mereka diberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan dan pemahaman mereka sebelumnya.
- Minat. Minat adalah faktor penting dalam memotivasi murid untuk belajar. Jika tugas atau materi pembelajaran memicu minat atau keingintahuan dalam diri murid, mereka akan lebih termotivasi dan bersemangat dalam belajar. Sebagai guru, kita perlu mencoba memahami minat individu murid dan menyediakan kesempatan bagi mereka untuk belajar tentang topik atau konten yang mereka minati.
- Profil belajar. Setiap murid memiliki preferensi dan gaya belajar yang berbeda. Profil belajar mencakup cara-cara atau strategi belajar yang lebih efektif bagi murid. Sebagai guru, kita perlu menyediakan kesempatan bagi murid untuk belajar dengan cara yang sesuai dengan profil belajar mereka. Misalnya, beberapa murid mungkin lebih suka belajar melalui visual, sementara yang lain lebih suka belajar melalui interaksi langsung atau kegiatan praktik.