Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Indonesia Dalam Petak Monopoli Internasional (1)

22 Januari 2016   14:55 Diperbarui: 22 Januari 2016   16:46 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wis...Wis..aja digayami, wis sore gagiyan dikongkong adus, Cepetan wis pan maghrib" (**) suara bapak tiba-tiba muncul dari belakang memupus rasa takutku dimarahi Ibu.

Seketika, Ibu melunak dan menyuruhku mandi sambil mengambilkan baju ganti..

sambil mandi..pikiran dan mulutku tak henti dengan girang menyebut monopoli...monopoli...monopoli

meski siang itu aku kurang begitu mengerti tentang permainan monopoli yang sudah aku nikmati bersama Shinta

 ______

dluwang : bungkus

(*) mainan monopoli dirumahnya shinta

(**) sudah--sudah jangan dimarahi, sudah sore cepat sana disuruh mandi, sudah hampir maghrib

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun