"Wis...Wis..aja digayami, wis sore gagiyan dikongkong adus, Cepetan wis pan maghrib" (**) suara bapak tiba-tiba muncul dari belakang memupus rasa takutku dimarahi Ibu.
Seketika, Ibu melunak dan menyuruhku mandi sambil mengambilkan baju ganti..
sambil mandi..pikiran dan mulutku tak henti dengan girang menyebut monopoli...monopoli...monopoli
meski siang itu aku kurang begitu mengerti tentang permainan monopoli yang sudah aku nikmati bersama Shinta
 ______
dluwang : bungkus
(*) mainan monopoli dirumahnya shinta
(**) sudah--sudah jangan dimarahi, sudah sore cepat sana disuruh mandi, sudah hampir maghrib
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H