“Jangan jangan karena ceritamu tadi ton, hii..”, ucap edi pelan.
“wah…ed, jangan bikin tambah horror dong”, irma kembali menimpali. Tangannya makin erat saja pegangan ditangan kiriku.
“mungkin ada yang tidak beres dengan listrik di sekolaha ini, buktinya kantor kecamatan masih nyala lampunya” imbuhku.
“Gini aja, salah satu beli lilin gimana? Kamu mau al”,
“bolehlah”
“Pakai uangmu dulu tapi, gimana?”
“woke, santai aja, bisa diatur itu”
Baru saja ali mau ke luar kelas, tiba tiba…
“byar..” tiba tiba lampu nyala kembali rupanya. Dan..
“Hwaaa…”,serentak suara beberapa orang mengagetkan kami berlima.
“sialan”, batinku gondok. Dikeerjain teman teman rupanya kita. ternyata meraka yang matiin listrik sekolah.