Mohon tunggu...
amien istiarto
amien istiarto Mohon Tunggu... -

aku adalah aku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Primitive Love 3 (part 1)

25 Desember 2011   03:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:47 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“kapan?” lanjut bayu menimpali.

“duluu waktu kita ada acara kemah besar”,

“gimana critanya ton?”, saut ali penasaran.

“mm..ga usah lah, ntar kalian pada pulang semua. Gak jadi reunian dong ntar”, jawabku.

“Gak apa2 lah, sambil nunggu temanteman yang lain”, lanjut ali. Irma, bayu dan edi manggut manggut saja tanda setuju.

“yakin…? yakin mau dengar ceritaku?” balasku mencoba meyakinkan teman teman.

Berempat mengangguk tanda setuju.

“iya, gapapa”, timpal edi

“Ceritanya itu, dulu begini”, ucapku mencoba mengawali cerita.

“pas kemah besar dulu, pas kita kelas 2, inget gak? Naah,, habis wide game, kotor semua tho kita punya badan. sorenya kan kitakita pada bersihbersih badan semua, yang rumahnya deket pada pulang, yang rumahnya jauh pada ngungsi ke tman yang rumahnya deket tho. Kebetulan kelompokku tu paling akhir datangnya, yang lain udah pada pegi bsih2, kelompokku baru dateng. Nhaa.. dasar lagi apes, aku dikerjain teman teman. Pas aku balik dari kamar mandi, anak anak udah ga ada di tenda. Ditinggalin sendiri aku, rencananya mau nunut mandi di tempate roni, tapi dah ditinggalin anak anak, ya akirnya mandi di sekolah”, ceritaku dengan sedikit menggebu, mamainkan jeda dan nada tiap kata..

“Kan pas surup tu, dah mulai gelap lah pokoknya, mirip mirip jam seginian lah. Di kamar mandi sekolah penuh, ngantri pula. Ahh, ke musholla aja lah mandinya, sapa lau sepi gak ada nyang ngantri, Pikirku begitu. Jalanlah aku ke musholla,  lewat kelas C ma D, agak miris tu kalo malem lewat sono.” Lanjutku sambil menunjuk ke arah kelas C daan D.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun