Mohon tunggu...
Takas T.P Sitanggang
Takas T.P Sitanggang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mantan Jurnalist. Masih Usahawan

Menulis adalah rasa syukurku kepada Sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Sakit Lidah

2 Januari 2017   11:53 Diperbarui: 3 Januari 2017   08:39 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“To!” suara si Bos Besar terdengar lagi. Kali ini dia bertanya dengan intonasi yang lebih tegas. “Kapan lagi kamu akan mendapat bayaran sebesar ini?!”

Tito menelan ludahnya. Lalu menarik napas, dalam, berusaha mengokohkan kembali tekadnya yang tadi sempat kendur. “Maap, Bos. Saya tidak bisa menerima tawaran, Bos. Saya benar-benar ingin berhenti,”

“Ah, persetan dengan niatmu itu, To! Lihat saja nanti! Kamu pasti menyesal!”

Telepon langsung terputus.

Tito menarik napas lagi, panjang, lalu menaruh kembali ponsel itu di meja. Sejurus kemudian Tuti berlari-lari kecil datang padanya dengan wajah yang pucat dan cemas.

"Pak,"

“Ya, bu?”

“Bu Sutrisna datang. Marah-marah,"

“Kenapa?”

“Kita sudah tiga bulan belum bayar uang kontrakan, pak. Kalau sampai besok belum bayar, kita disuruh pindah,”

“Masak dia tidak punya pengertian sama sekali, sih! Kan bukan maksudku tidak mau bayar! Kan dia tahu aku baru sembuh! Tabungan kita habis buat berobat dan tiga bulan ini aku belum bisa bekerja karena sakit!” dada Tito kembang-kempis menahan emosi. “Bilang padanya akan kubayar besok!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun