Tuti lantas pergi menyampaikan pesan suaminya itu kepada Bu Sutrisna yang masih menunggu kepastian di luar. Sementara itu, dengan mata yang nanar, nanar sekali, Tito kembali menatap ponselnya di meja. Ada semacam magnit yang menariknya untuk menggapai ponsel itu. Lalu, sedikit demi sedikit, lidahnya yang lentur dirasakannya mulai kaku lagi. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!