Mohon tunggu...
TAFRIKHATUS SAADAH
TAFRIKHATUS SAADAH Mohon Tunggu... Guru - pendidik/ guru

jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

8 Desember 2022   23:55 Diperbarui: 8 Desember 2022   23:58 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Permasalahan            : Anak kurang mengenal lambang bilangan angka 1-20

Solusi                          : Melalui kegiatan mencocokan benda dengan lambang bilangan

Lokasi

Karangkemasan RT 02 RW 02 Bandungrejo, Kalinyamatan Jepara

Lingkup Pendidikan

TKUT Masyitoh NU

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan menghitung dan mengenal lambang bilangan 1-20 pada anak

Penulis

Tafrikhatus Saadah

Tanggal

28 November 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah:

  • Kondisi yang menjadi latar belakang masalah di kelompok B usia 5-6 tahun yaitu anak masih banyak yang kebingungan untuk menghitung dan mengenal lambang bilangan 1-20.
  • Media yang digunakan guru untuk menghitung selama ini sering menggunakan LKA sehingga anak kurang tertarik dan mudah bosan.
  • Kegiatan yang diberikan guru monoton.

Praktik ini perlu dibagikan karena:

  • Praktik ini bisa menjadi referensi ataupun solusi bagi pembaca  yang menemukan permasalahan yang sama pada peserta didik atau anak di rumah.
  • Praktik pembelajaran ini juga memotivasi saya untuk selalu berinovasi di dalam merancang pembelajaran sehingga menghasilkan pembelajaran yang efektif sekaligus menyenangkan bagi anak.

Peran  dan tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu:

  • Mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam kelas, mencari berbagai alternatif solusi, kemudian menetapkan solusi yang paling tepat.
  • Merancang perangkat pembelajaran sesuai dengan solusi terpilih, tujuan akhirnya penyelesaian masalah yang ada.
  • Merancang perangkat pembelajaran yang bermuatan HOTS dan TPACK.
  • Merancang perangkat pembelajaran meliputi model pembelajaran, metode, media, alat dan bahan, dan tahapan pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kegiatan pembelajaran.
  • Melakukan assesmen dalam pembelajaran sesuai dengan intrumen.
  • Melaksanakan refleksi pembelajaran, apakah permasalahan dapat terentaskan dan anak merasa senang atau tidak.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan yang muncul untuk mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut :

  • Minimnya kemampuan guru dalam TPACK
  • Tuntutan orang tua yang tinggi dalam pemahaman calistung pada anak.
  • Merubah presepsi anak dan orang tua bahwa bealajar tidak hanya menulis di buku/ menyelesaikan LKA

Pihak-pihak yang terlibat pada kegiatan ini adalah:

  • Dosen pembimbing dan guru pamong
  • Kepala sekolah dan dewan guru TKUT Masyitoh NU atas kerjasamanya yang tidak dapat disebutkan.
  • Peserta didik
  • Wali murid

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Berdasarkan tantangan yang dihadapi guru, langkah-langkah dan strategi yang dilakukan yaitu:

Strategi yang digunakan yaitu proses menyediakan media yang sesuai dengan materi yang diajarkan yang inovatif berbasis TPACK

Proses pemilihan alat dan bahan harus sesuai dengan perkembangan anak.

Untuk penggunaan media serta pemilihan bahan dan alat yang digunakan sebelumnya telah melakukan diskusi dengan kepala sekolah dan teman sejawat.

Proses pengembangan RPP yang berpusat pada peserta didik, yang diawali dengan diskusi terkait dengan tema, menyimak video kemudian dilanjutkan dengan anak memilih kegiatan main, berdiskusi aturan main, kemudian anak berkegiatan pada kegiatan yang disediakan oleh guru yang berisi 4 kegiatan dalam pengembangannya, yaitu 1) memetik, mensortir, dan menghitung replika buah mangga dan mengambil angka sesuai dengan jumlahnya, 2) menulis, menyusun huruf olahan mangga, 3) memotong buah mangga dan merasakan (disisipi menghitung hasil potongan), 4) proyek membuat olahan mangga (disisipi berapa jumlah mangga yang digunakan untuk olahan anak). Kegiatan ini dilaksanakan secara rolling.  Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan recalling, anak ditanya kegiatan apa saja yang telah dilakukan dan apakah anak merasakan senang melakukannya.

Sumber daya dan materi yang dibutuhkan untuk melakukan strategi

Tersedianya ruangan yang memadai untuk kegiatan anak.

Tersedianya alat-alat yang mendukung TPACK sepeti komputer, speaker, LCD proyektor, HP anderoid untuk merekam.

Penggunaan metode yang tepat dengan menyamakan jumlah dengan angka melalui kegiatan memetik, mensortir, dan menghitung replika buah mangga dan mengambil angka sesuai dengan jumlahnya.

Kerjasama dengan warga sekolah.

Kampuan guru dalam pengelolaan kelas yang ramah anak yang mengandung HOTS dan TPACK.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi yaitu :

Pemanfaatan media berbasis TPACK ini membantu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan anak pada berbagai olahan mangga

Pembelajaran dengan menggunakan media benda real, menggunakan replica pohon mangga kemudian anak memetik, mensortir, dan menghitung replika buah mangga dan mengambil angka sesuai dengan jumlahnya, dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak dan mengenal lambang bilanganya. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada hasil evaluasi pembelajaran anak yang berupa cheklis, hasil karya, serta anekdot.

Pembelajaran Project based learning menumbuhkan sikap kerjasama dengan teman, mengembangkan kemampuan berfikir kritis, dan sangat menyenangkan bagi anak.

Kegiatan pada praktik ini dinilai efektif karena dari permasalahan awal yaitu kurangnya kemampuan mengenal lambang bilangan 1-20 dapat ditingkatkan dengan cara menyamakan jumlah benda dengan lambang bilangan melalui kegiatan memetik, mensortir, dan menghitung replika buah mangga. Hasil evaluasi terdapat peningkatan 16 siswa BSH atau berkembang sesuai harapan, semua anak mampu menghitung dan mengenal lambang bilangan1-20.

Respon anak dalam kegiatan ini sangat senang sekali, dilihat dari saat kegiatan recalling, anak bercerita bahwa anak telah melakukan semua kegiatan  dengan tuntas dan sangat antusias ketika bercerita.

Kesimpulan:

Permasalahan anak kurang mengenal lambang bilangan 1-20 pada kelompok B dapat diselesaikan salah satunya melalui solusi menyamakan jumlah benda dengan lambang bilangan dengan kegiatan memetik, mensortir, dan menghitung replika buah mangga dan mencari kartu angkanya. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan guru perlu berinovasi dan merubah kebiasaan yang dulunya berpusat kepada guru menjadi berpusat pada anak, serta pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun