Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jepangologi: Tentang Daun, Musim Gugur dan Kehidupan

25 November 2023   09:10 Diperbarui: 25 November 2023   09:23 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau dipikir sih, sebenarnya pohon (dan makhluk hidup lain) lebih sustainable dibandingkan manusia. Lho, kenapa bisa begitu?

Udara musim dingin biasanya kering. Artinya, kandungan air di udara jumlahnya sedikit.

Untuk mengatasi kurangnya air, maka pohon merontokkan daun. Dengan begitu maka pohon mampu menghemat konsumsi air, sekaligus mempertahankan hidup.

Bukankah ini cara yang brilian? Apalagi, dengan begitu kita dapat menikmati keindahannya.

Musim gugur di Takahata Fudou-son (dokpri)
Musim gugur di Takahata Fudou-son (dokpri)

Pohon melakukan sustainability  secara cemerlang dan elegan. 

Tidak seperti manusia, gembar-gembor sustainability (nama kerennya Sustainable Development Goals), sementara pohon sudah melakukannya jauh sebelum peradaban manusia muncul di muka bumi!

Sebenarnya selain pohon, banyak makhluk hidup lain bertahan hidup (sustainable) dengan berbagai cara, pada saat suhu udara dingin. Anda pasti tahu dengan istilah hibernasi, bukan?

Ironisnya, ini berlawanan 180 derajat dengan manusia.

Kita, terutama orang yang hidup di daerah dengan 4 musim, masih tetap (harus) bekerja, bahkan lebih giat pada saat suhu udara dingin.

Sialnya, musim dingin bertepatan dengan pergantian tahun kalender, dan juga pergantian tahun anggaran bulan Maret/April di Jepang. Artinya, musim dingin bertepatan dengan masa-masa sibuk di kantor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun