Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Antara Beethoven, Son Goku, dan Natal

25 Desember 2020   06:47 Diperbarui: 28 April 2021   11:23 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presepio koleksi pribadi

Dengan kata lain, terobosan yang terjadi karena Natal bukanlah di luar, melainkan di dalam diri kita. 

Kemudian bagi orang yang menerima rahmat dariNya secara utuh, Natal bukanlah suatu peristiwa yang telah terjadi. Orang-orang tercerahkan sadar, bahwa tanggal (25 Desember) dan ucapan, bukan suatu perkara pokok. 

Bagi mereka, hal paling utama adalah, bahwa Natal itu peristiwa yang sedang, dan akan terus terjadi.

Lalu, bagaimana cara pengejawantahan dari rahmat yang membuat kita tercerahkan itu?

Jawabannya simpel, namun terkadang sulit untuk dilakukan.

Seperti telah diajarkan Yesus dan menjadi pokok iman ajaran kristiani, kita harus mencintai orang-orang, dimulai dari orang yang kita jumpa di lingkungan sekitar. 

Misalnya tetangga kiri kanan rumah, rekan kantor, relasi bisnis, maupun teman dalam ruang lingkup pergaulan. Manusia beriman juga wajib mengasihi jika menjumpai orang di mana pun. Tentu orang tidak boleh mengharapkan balasan atas cinta dan kasih yang telah kita berikan.

Pada saat pandemi inilah, manusia sebenarnya dituntut untuk membuat terobosan. Tetapi bukan terobosan yang membuat kita menjadi seperti Son Goku.

Akan tetapi, terobosan yang bisa membuat kita meyakini dan mengamalkan hakikat Natal. 

Terobosan yang bukan menjadikan kita keren, namun membuat kita menjadi manusia yang terlahir kembali, dan melaksanakan dengan sungguh-sungguh ajaran Kristus, sesuai dengan karunia talenta masing-masing.

Semoga kita semua diberi rahmat, kekuatan dan ketabahan, dalam menjalankan segala aktivitas pada masa pandemi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun