Nah demi mencapai tujuan itu, mereka menggunakan berbagai macam simbol untuk merepresentasikan apa yang mereka ingin sampaikan kepada pembaca.
Seperti sudah saya ceritakan sebelumnya, penyampaian simbol dengan kata-kata tentunya tidak semudah jika kita melakukannya melalui foto. Apalagi jika pemilihan diksinya kurang tepat, maka bisa menyebabkan salah persepsi.
Ditambah lagi ada tiga unsur yang terlibat disana. Yaitu penulis, pembaca dan admin sebagai petugas platform.
Kalau hubungan terjadi antara tiga orang, tentu bukan hal mudah.Â
Kita mengenal istilah cinta segitiga, maupun orang ketiga bukan? Pasti deh kebayang ruwetnya.
Karena saya hanya penikmat, pastinya saya tidak mau hal ruwet. Lagipula saya kan bukan penulis.
Saya, hanya pencerita. Sehingga kata ruwet enggan untuk mampir dan tidak ada dalam benak saya.
Sebagai pencerita, saya tidak mempunyai tujuan muluk. Ditambah lagi saya tidak punya apa-apa, sehingga saya tidak bisa berbagi.Â
Cerita saya juga membosankan, walaupun saya sendiri tidak bosan untuk bercerita.
Lalu, kenapa saya bercerita di Kompasiana?
Saya juga tidak tahu alasannya.