Lalu bagaimana dengan foto itu sendiri?
Apa yang terekam kamera pada foto itu tentu hanya berlaku pada lokasi, hari, jam, menit dan detik saat saya menghidangkan satai tersebut. Â
Kalau saya menghidangkan pada saat berbeda, misalnya satu minggu atau satu bulan lalu, foto satai akan berubah.Â
Entah ada satai yang gosong, atau mungkin saya tidak menaburkan bawang goreng di atasnya, bahkan wadah satai pun bisa berbeda.
Satu lagi perbedaan yang bisa kita rasakan antara foto dan kata-kata adalah, seseorang akan lebih mudah menangkap simbol dalam wujud foto dibandingkan dalam wujud kata-kata.
Contohnya foto di bawah ini.
Ada yang sedang membidikkan kamera, ada orang sekadar melihatnya saja, ada pula yang merekam dengan gawai.Â
Di kejauhan juga terlihat gedung bertingkat, dan ada taman di dalam kota (sebagai catatan, itu adalah area taman kota Meiji Jingu di daerah Harajuku).
Dengan foto, maka Anda dapat mengenali apa simbol yang terdapat didalamnya. Mungkin hanya butuh maksimal 1 menit bagi Anda untuk menangkap apa yang saya ingin representasikan disana.
Namun bagaimana jika saya harus menuliskan dengan kata-kata?