Mohon tunggu...
Syifa Yusra
Syifa Yusra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa hukum.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Strategi Marketing Perusahaan Busana Lokal dan Impor di Jakarta

22 Juni 2024   14:55 Diperbarui: 22 Juni 2024   15:01 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

-   Gerak Cepat dan Tanggap

Zara selalu mempersiapkan rancangan baju-bajunya hanya 15-20 persen pada enam bulan sebelum musim pemasaran tiba. Di awal musim mereka hanya menyelesaikan 50 persen dari rancangan tersebut. Saat musim yang ditunggu-tunggu telah tiba, mereka baru menerapkan konsep “fast fashion” yakni memproduksi baju secara cepat sesuai dengan tren yang sedang diminati oleh pasar.

Zara paham bahwa tren dalam satu musim tak kaku, melainkan fleksibel. Penerapan strategi ini memerlukan kecermatan melihat situasi dari para pembuat kebijakan dan sesegera diteruskan ke ruang produksi untuk dieksekusi. Jika ada tren baru, para desainer bergerak cepat untuk membuat rancangannya, diproduksi dengan cermat, lalu didistribusikan ke gerai-gerai Zara di seluruh dunia termasuk Jakarta.

Kemampuan ini membuat Zara istimewa dan selalu memuaskan para konsumennya yang gila terhadap tren. Kekhasan ini sekaligus memberi penjelasan mengapa baju-baju yang dipamerkan di sebuah pagelaran busana akan hadir di gerai Zara dalam waktu singkat.

 

 

 

46

Pergantian yang cepat dari pakaian yang dikeluarkan Zara membuat efek eksklusif. Bagi yang telat membeli, maka stok langsung habis. Biasanya hanya menyisakan 10 persennya saja. Sementara perusahaan lain bisa tersisa 17-20 persen, yang berujung pada diskon harga.

(www.tirto.id/rahasia-di-balik-zara)

Dari informesi tersebut, dapat dibuktikan betapa pentingnya suatu perusahaaan busana untuk memahami tren pasar. Oleh karena itu trend forecasting sangat lah penting.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun