Mohon tunggu...
Syifa Yusra
Syifa Yusra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa hukum.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Strategi Marketing Perusahaan Busana Lokal dan Impor di Jakarta

22 Juni 2024   14:55 Diperbarui: 22 Juni 2024   15:01 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

(www.lokadata.com)

Dari data kita dapat menyimpulkan bahwa tiap tahunnya angka perkembangan data penduduk Indonesia meningkat drastis dari tahun 1978 dan 1998. Jika dilihat lebih jelas lagi, ternyata masyarakat Indonesia di zaman yang modern ini lebih dominan berbelanja barang berupa rumah, barang atau jasa, dan pakaian dibandingkan dengan produk makanan.

Tetapi dikartul ini saya hanya akan membahas pasar busana atau pakaian saja. Oleh karena itu, mari kita fokuskan penglihatan kita pada grafik pakaian yang bewarna hijau muda. Dapat diketahui melalui grafik bahwa betapa ketatnya persaingan di dunia busana atau pakaian ini. Karena penduduk desa dan kota hanya menghabiskan beberapa persen uangnya untuk dipakai berbelanja pakaian.

Lalu jenis pakaian apa yang paling dicari oleh masyarakat Jakarta?. Pakaian apa yang masyarakat Jakarta akan beli?.

 

 

38

4.2.1 Research Barang

Untuk mengetahui produk busana apa yang paling diminati, contoh seperti baju. Baju model apa yang paling digemari oleh para warga Jakarta?, celana model apa yang paling digemari warga Jakarta?, atau sepatu model apa yang paling digemari oleh warga Jakarta?.

Jawabannya adalah research. Bagaimana caranya?. Kalian hanya membutuhkan sebuah device seperti telepon genggam atau laptop yang terhubung ke internet dan menganalisa cara berpakaian warga Jakarta (metode ini dinamakan trend forecasting) serta membuat beberapa kemungkinan model pakaian apa yang nantinya akan dicari masyarakat. Analisa ini bisa dilakukan melalui dunia maya seperti sosial media atau langsung turun ke jalan dan menganalisanya secara langsung.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana caranya agar trend forecasting kita tepat sasaran?. Pertama-tama sebelum melakukan trend forecasting, sebuah perusahaan harus tahu target konsumennya. Mulai dari umur, gender, dan kelas orang tersebut. Contoh seperti brand public culture yang menargetkan konsumennya berumur 16-27 tahun dengan status ekonomi menengah dan gender pria. Setelah mengetahui itu barulah kita dapat melakukan trend forecasting. Berikut langkah awal untuk memulai trend forecasting:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun