Mohon tunggu...
Syarofull Anam
Syarofull Anam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo, saya seorang lelaki yang lahir di Batang, 7 September 2002. Saya merupakan mahasiswa yang sedang menempuh S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Saya juga memiliki beberapa minat dalam dunia literasi, traveling dan musik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Naskah Drama "Belenggu" Karya Syarofull Anam

7 Februari 2023   18:23 Diperbarui: 7 Februari 2023   18:25 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MELIHATNYA ANAKNYA DIHAJAR, SITI DAN JARWO BERLARI DAN BERUSAHA MELINDUNGI ANAKNYA DARI AMARAH GEPENG, SITI BERSUJUD DI DEPAN GEPENG MEMINTA MAAF AKAN KESALAHAN YANG DILAKUKAN ANAKNYA

Siti : Tolong siksa saya, jangan anak saya, tolong, tolong maafkan segala kesalahan anak saya, nanti kami yang akan membayar hutang nak Joni, mohon berikan kesempatan lagi.

GEPENG PUN TAK TEGA MELIHAT IBU SITI YANG MEMOHON -- MOHON SAMPAI KELUAR AIR MATA, GEPENG TERINGAT DENGAN ALMARHUM IBUNYA SEHINGGA HATINYA LULUH

Kocet : Ini gimana Bos?.

Gepeng ; Gua kasih waktu seminggu lagi, pokoknya engga mau tau kalo dalam seminggu ini belum dibayar rumah kalian yang jadi sasaran.

Jarwo : Terima kasih, terima kasih sekali, saya janji akan kami bayar secepat mungkin.

Kocet : Ini terakhir kesempatan buat kalian bayar utang ke bos, kalo sampai molor lagi, kaga ada ampun lagi buat kalian.

Gepeng : Udah cabut aja kita, bersyukur lu Jon masih gua kasih napas!.

GEPENG DAN KOCET PUN AKHIRNYA BERANJAK PERGI, DAN JONI PUN AKHIRNYA TERSADAR BAHWA SELAMA INI KELUARGANYA SELALU DIBUAT SENGSARA OLEH KELAKUANYA

Joni : Emak, Bapak, Joni minta maaf ya Pak selama ini Joni menyusahkan kalian, segala keburukan yang Joni lakukan kalian semua yang kena imbasnya, kalian semua menderita,

Joni minta maaf dari hati yang paling dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun