Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Puisi dan Cerpen dalam Menulis Kreatif

8 April 2023   06:39 Diperbarui: 8 April 2023   06:41 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis kreatif adalah menulis untuk sastra, apapun jenisnya. Setelah melalui proses dan tahapan menulis kreatif, maka saatnya untuk menulis secara konkret karya sastra. Karena menulis adalah perbuatan, mau tidak mau, proses menulis kretaif harus dilakukan. Selain untuk melatih kemampuan membangun imajinasi, menulis kreatif juga sarana untuk menarik audiens atas karya sastra yang dibuat.

Puisi dan cerpen (cerita pendek) menjadi karya sastra yang paling sederhana dalam menulis kreatif. Karena proses penciptaan yang dilakukan tergolong tidak kompleks. Hal apa saja yang patut diperhatikan dalam menulis kreatif, khususnya puisi dan cerpen seperti tercantum dalam buku "Kompetensi Menulis Kreatif" karya Syarifudin Yunus terbitan Ghalia Indonesia (2015).


Menulis Puisi

Puisi sering disebut sebagai ungkapan perasaan yang imajinatif. Perasaan yang diangankan dalam rangkaian kata yang indah dan bermakna. Puisi biasa disebut karya sastra yang menggunakan rima dan ritme dalam penulisannya. Sebagai curahan isi hati pengarang atau penyair dalam menceritakan suasana batinnya. Maka puisi dapat dikatkan tulisan kreatif yang singkat dan menggunakan kalimat-kalimat yang padat.

Puisi terdiri dari 1) unsur batin yaitu tema, nada, rasa, dan amanat, dan 2) unsur fisik  yaitu diksi, imaji, bahasa figuratif, kata konkret, ritme, dan rima. Langkah-langkah menulis puisi yang tergolong mudah dapat dimulai dari "catatan harian" yang kita miliki. Dari catatan harian maka dapat dibuat puisi dengan cara:

1. membaca dan merenungkan isi catatan harian.

2. mencoret kata-kata yang tidak penting.

3. menambahkan kata-kata baru yang menarik.

4. mengapus baris-baris yang tidak penting.

5. menyalin kembali dalam bentuk puisi, sesuai baris dan baitnya.

6. membaca kembali baris demi baris puisi yang sudah disesuaikan.

7. menyunting kembali baris-baris yang ada untuk mencapai kata-kata puisi yang indah dan bermakna.

Adapun tahapan sederhana dalam menulis puisi antara lain:

1. Pencarian ide, dilakukan dengan mencari ide yang berdasar pada kegelisahan, kerisauan atas suatu keadaan.

2. Perenungan, dilakukan dengan mendalami dan menghayati keadaan saat pencarian ide.

3. Penulisan, dilakukan dengan menuliskan setiap ide yang sudah dicari dan direnungi ke dalam kata-kata dan baris-baris puisi.

4. Perbaikan, dilakukan dengan membaca ulang puisi yang sudah dituliskan untuk disempurkan menjadi puisi yang indah.

Untuk belajar dan melatih menulis puisi, salah satunya dapat diterapkan melalui "Strategi 3 Kata". Yaitu dengan cara mencari atau menentukan 3 kata, misal: pagi, puasa, hati. Lalu, cobalah untuk menuangkan ketiga kata tersebut ke dalam baris puisi, misalnya menjadi:

mentari pagi belum merasuk hingga ke tulang

karena puasa masih menghampiri diri

untuk mengisi relung hati yang masih menghamba

hingga bertemu di senja nanti

Puisi di atas hanya contoh, sebagai proses menulis puisi dan dapat dilakukan penyempurnaan kata demi kata hingg menjadi puisi yang indah.

 

Menulis Cerpen

Cerpen atau ceriyta pendek adalah sebuah cerita yang singkat, padat, dan jelas. Singkat karena cerpen hanya terdiri dari 10.000 kata, padat karena cerpen memuat peristiwa-peristiwa inti dalam cerita, dan jelas karena cerpen memiliki akhir cerita. Cerpen dapat didefinisikan sebagai karangan fiktif yang berisi sebagian kehidupan seseorang atau kehidupan yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada satu tokoh.

Jadi, cerpen merupakan suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi lalu dikemas secara pendek, jelas dan ringkas. Cerpen juga bisa disebut sebagai fiksi prosa karena cerita yang disuguhkan hanya berfokus pada satu konflik permasalahan yang dialami tokoh. Muali dari pengenalan karakter hingga penyelesaian masalah yang dialami tokoh.

Umumnya, struktur cerita cerpen tergolong sederhana dan memuat pengisahan yang terdiri dari: 1) situasi pembuka cerita, 2) peristiwa-peristiwa yang terjadi, 3) peristiwa-peristiwa inti mulai memuncak, 4) klimaks, dan 5) anti klimaks. Beberapa fase menulis cerita pendek biasanya terdiri dari:

1. Fase pengenalan

2. Fase pemunculan konflik.

3. Fase klimaks.

4. Fase peleraian

5. Fase penyelesaian.

Selain itu, cara menulis cerpen juga dapat dilakukan melalui 1) tahap persiapan, 2) tahap inkubasi atau pengendapan, 3) tahap inspirasi, 4) tahap penulisan, dan 5) tahap revisi. Agar mudah dalam mengubah kisah nyata menjadi cerpen, beberapa langkah yang harus dilakukan antara lain:

1. Tentukanlah bagian kisah nyata yang menarik dijadikan cerpen. Misalnya, kisah semasa kuliah pada bagian "pacar yang dijadikan pembuat tugas kuliah"

2. Kembangkanlah bagian kisah yang menarik dengan peristiwa yang menonjol sehingga dapat menjadi bahan penceritaan. Misalnya, bagian cara merayu sang pacar agar mau membantu menyelesaikan tugas kuliah.

3. Buatlah sudut pandang cerita yang unik dengan latar tempat tertentu. Misalnya, kisah si pacar yang selalu menatap mata saat diminta bantuan dan terjadi di sudut salah satu ruang kuliah.

4. Tulislah cerita cerpen dengan gaya bahasa sendiri ditambah perluasan imajinasi dari kisah nyata yang terjadi. Misalnya, menambahkan profil sosok sang pacar yang anak orang kaya dan hebatnya si mahasiswa mengelabui sang pacar.

Nah, dari rangkaian kisah tersebut di atas, silakan dikembangkan menjadi cerpen yang lebih menarik Menurut daya kreatif dan imajinasi Anda.

Mengenal Cukstaw Cerpen

Cukstaw Cerpen adalah cerita pendek sekilas yang cukup asal tahu ceritanya, tidak butuh waktu yang lama untuk membacanya. Cukstaw Cerpen merupakan cerita pendek yang cara penceritaannya lebih singkat dari cerpen yang sekarang dipahami banyak orang. Menulis cerpen dengan cara yang beda, itulah spirit cukstawa cerpen.  

Cukstaw Cerpen cukup 5-10 menit saja karena ceritanya dibangun dari 500-1.000 kata. Bersifat lebih motivatif dan reflektif. Beberapa ciri Cukstaw Cerpen antara lain:

1. Cerita bersifat sekilas, singkat tidak lebih 10 menit.

2. Cerita relevan dengan realitas hidup

3. Gaya bahasa bebas

4. Memuat pesan moral yang eksplisit, motivatif-reflektif

5. Cerita antara fiksi dan nonfiksi

 

Untuk membaca contoh cukstaw cerpen dapat disimak melalui link: Cukstaw Cerpen "Pesan Surti Pada Anaknya.." | Catatan Syarif Yunus. Cukstaw Cerpen merupakan sebuah karya fiksi yang dikemas dengan cara yang beda. Beda cara belajarnya, beda prosesnya, dan beda penyajian karyanya. Cukstaw cerpen, Menurut saya, karya yang paling mungkin dilakukan selama mengikuti pembelajaran "Menulis Kreatif" untuk mahasiswa di mana pun. Tanpa terkecuali mahasiswa  Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Indraprasta PGRI (Unindra). Karena hakikatnya, belajar menulis kreatif harus dimulai dan berakhir dari yang tertulis.

 

Nah, untuk melengkapi cara menulis puisi atau cerpen dalam menulis kreatif. Maka dapat ditempuh 5 (lima) tips menulis kreatif sebagai berikut:

1.    Gunakan teknik deskripsi. Agar tulisan dapat menjelaskan keadaan secara deskriptif kepada pembaca, di samping dapat melibatkan imajinasi pembaca.

2.    Gunakan gaya bahasa metafora. Agar kata-kata dalam puisi atau cerpen lebih estetis seperti lirik lagu. Cara membahasakan keadaan dengan cara berbeda, berbau sastra.

3.    Gunakan seperti "dialog" pada naskah. Agar tulisan tidak menoton, maka dapat disisipkan "dialog" dalam tulisan. Biasanya, percakapan tokoh dapat membantu cerita agar lebih mendalam, di samping pembaca akan bisa membayangkan situasi sebenarnya.

4.    Gunakan kata yang imajinatif. Untuk menghindari penggunaan kata sifat. Suatu keadaan "tidak harus" dinyatakan dengan kata sifat karena dianggap "gagal" membangun imajinasi pembaca. Contoh: "gedung itu tinggi sekali", bisa diganti menjadi "gedung ini seperti mencakar langit".

5.    Gunakan riset pada tulisan. Untuk mengetahui cerita yang diminati pembaca, di samping dapat memperkaya penceritaan dalam puisi atau cerpen. Sekalipun karya sastra bersifat imajinatif, bukan berarti ditulis tanpa riset.

Jadi, begitulah proses menulis kreatif untuk puisi dan cerpen yang dapat dicoba. Oke, salam menulis kreatif #KompetensiMenulisKreatif #KuliahMenulisKreatif #SyarifudinYunus

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun