Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Puisi dan Cerpen dalam Menulis Kreatif

8 April 2023   06:39 Diperbarui: 8 April 2023   06:41 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3.    Gunakan seperti "dialog" pada naskah. Agar tulisan tidak menoton, maka dapat disisipkan "dialog" dalam tulisan. Biasanya, percakapan tokoh dapat membantu cerita agar lebih mendalam, di samping pembaca akan bisa membayangkan situasi sebenarnya.

4.    Gunakan kata yang imajinatif. Untuk menghindari penggunaan kata sifat. Suatu keadaan "tidak harus" dinyatakan dengan kata sifat karena dianggap "gagal" membangun imajinasi pembaca. Contoh: "gedung itu tinggi sekali", bisa diganti menjadi "gedung ini seperti mencakar langit".

5.    Gunakan riset pada tulisan. Untuk mengetahui cerita yang diminati pembaca, di samping dapat memperkaya penceritaan dalam puisi atau cerpen. Sekalipun karya sastra bersifat imajinatif, bukan berarti ditulis tanpa riset.

Jadi, begitulah proses menulis kreatif untuk puisi dan cerpen yang dapat dicoba. Oke, salam menulis kreatif #KompetensiMenulisKreatif #KuliahMenulisKreatif #SyarifudinYunus

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun