3. Â Â Gunakan seperti "dialog" pada naskah. Agar tulisan tidak menoton, maka dapat disisipkan "dialog" dalam tulisan. Biasanya, percakapan tokoh dapat membantu cerita agar lebih mendalam, di samping pembaca akan bisa membayangkan situasi sebenarnya.
4. Â Â Gunakan kata yang imajinatif. Untuk menghindari penggunaan kata sifat. Suatu keadaan "tidak harus" dinyatakan dengan kata sifat karena dianggap "gagal" membangun imajinasi pembaca. Contoh: "gedung itu tinggi sekali", bisa diganti menjadi "gedung ini seperti mencakar langit".
5. Â Â Gunakan riset pada tulisan. Untuk mengetahui cerita yang diminati pembaca, di samping dapat memperkaya penceritaan dalam puisi atau cerpen. Sekalipun karya sastra bersifat imajinatif, bukan berarti ditulis tanpa riset.
Jadi, begitulah proses menulis kreatif untuk puisi dan cerpen yang dapat dicoba. Oke, salam menulis kreatif #KompetensiMenulisKreatif #KuliahMenulisKreatif #SyarifudinYunus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H