Menulis kreatif adalah menulis untuk sastra, apapun jenisnya. Setelah melalui proses dan tahapan menulis kreatif, maka saatnya untuk menulis secara konkret karya sastra. Karena menulis adalah perbuatan, mau tidak mau, proses menulis kretaif harus dilakukan. Selain untuk melatih kemampuan membangun imajinasi, menulis kreatif juga sarana untuk menarik audiens atas karya sastra yang dibuat.
Puisi dan cerpen (cerita pendek) menjadi karya sastra yang paling sederhana dalam menulis kreatif. Karena proses penciptaan yang dilakukan tergolong tidak kompleks. Hal apa saja yang patut diperhatikan dalam menulis kreatif, khususnya puisi dan cerpen seperti tercantum dalam buku "Kompetensi Menulis Kreatif" karya Syarifudin Yunus terbitan Ghalia Indonesia (2015).
Puisi sering disebut sebagai ungkapan perasaan yang imajinatif. Perasaan yang diangankan dalam rangkaian kata yang indah dan bermakna. Puisi biasa disebut karya sastra yang menggunakan rima dan ritme dalam penulisannya. Sebagai curahan isi hati pengarang atau penyair dalam menceritakan suasana batinnya. Maka puisi dapat dikatkan tulisan kreatif yang singkat dan menggunakan kalimat-kalimat yang padat.
Puisi terdiri dari 1) unsur batin yaitu tema, nada, rasa, dan amanat, dan 2) unsur fisik  yaitu diksi, imaji, bahasa figuratif, kata konkret, ritme, dan rima. Langkah-langkah menulis puisi yang tergolong mudah dapat dimulai dari "catatan harian" yang kita miliki. Dari catatan harian maka dapat dibuat puisi dengan cara:
1. membaca dan merenungkan isi catatan harian.
2. mencoret kata-kata yang tidak penting.
3. menambahkan kata-kata baru yang menarik.
4. mengapus baris-baris yang tidak penting.
5. menyalin kembali dalam bentuk puisi, sesuai baris dan baitnya.