Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Puisi dan Cerpen dalam Menulis Kreatif

8 April 2023   06:39 Diperbarui: 8 April 2023   06:41 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. membaca kembali baris demi baris puisi yang sudah disesuaikan.

7. menyunting kembali baris-baris yang ada untuk mencapai kata-kata puisi yang indah dan bermakna.

Adapun tahapan sederhana dalam menulis puisi antara lain:

1. Pencarian ide, dilakukan dengan mencari ide yang berdasar pada kegelisahan, kerisauan atas suatu keadaan.

2. Perenungan, dilakukan dengan mendalami dan menghayati keadaan saat pencarian ide.

3. Penulisan, dilakukan dengan menuliskan setiap ide yang sudah dicari dan direnungi ke dalam kata-kata dan baris-baris puisi.

4. Perbaikan, dilakukan dengan membaca ulang puisi yang sudah dituliskan untuk disempurkan menjadi puisi yang indah.

Untuk belajar dan melatih menulis puisi, salah satunya dapat diterapkan melalui "Strategi 3 Kata". Yaitu dengan cara mencari atau menentukan 3 kata, misal: pagi, puasa, hati. Lalu, cobalah untuk menuangkan ketiga kata tersebut ke dalam baris puisi, misalnya menjadi:

mentari pagi belum merasuk hingga ke tulang

karena puasa masih menghampiri diri

untuk mengisi relung hati yang masih menghamba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun