Mohon tunggu...
Syanando Adzikri
Syanando Adzikri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Ingin mencari dan menshare ilmu + gagasan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Kebijakan Umar Bin Abdul Aziz dalam Pemerintahan

14 Juli 2024   06:30 Diperbarui: 14 Juli 2024   06:30 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosok salah satu pemimpin dari dinasti Umayyah tidaklah begitu asing dikenal oleh ummat Islam, maupun intelektual barat. Yah, nama beliau adalah Abu Hafsh Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam bin al-Ash bin Umayyah bin Abdus Syams bin Abd Manaf. Seorang pemimpin yang Zuhud, ahli ibadah, keturunan dari bani Umayyah yang berpengaruh.

Ibu beliau bernama Laila Ummu Ashim binti Ashim bin Umar bin al-Khattab. Menunjukkan bahwa beliau merupakan cucu dari Khalifah Islam yang ke 2, yaitu Umar bin al-Khattab ra.

Umar bin Abdul Aziz lahir di kota Madinah pada tahun 61 H, ada yang mengatakan 63 H. Beliau merupakan seorang yang cerdas dan memiliki ambisi untuk menjadi seperti kakeknya, yaitu Umar bin al-Khattab.

Pada masa mudanya, Umar bin Abdul Aziz terkenal sebagai putra bangsawan yang suka berkemewahan. Beliau sering membeli barang-barang branded yang harganya sangat mahal. Bahkan diceritakan bahwasanya barang yang telah beliau pakai, beliau tidak akan mengenakannya lagi, karena sudah tak layak pakai, padahal masih baru, bagus dan bisa digunakan kembali.

Ketika ayah beliau meninggal pada tahun 85 H, Abdul Malik yang merupakan paman beliau, membawanya ke Damaskus dan beliau dinikahkan dengan putri pamannya tersebut, yaitu Fatimah binti Abdul Malik. Seorang wanita yang juga suka dengan kemewahan dunia.

Saat Umar bin Abdul Aziz mulai memasuki dunia politik, beliau sudah mulai berubah untuk meninggalkan kemewahan dunia. Isteri beliau pun mengikuti jejaknya.

Umar bin Abdul Aziz mulai menjadi petugas pemerintah dengan diangkat menjadi Gubernur di wilayah Hijaz oleh Khalifah Walid bi Abdul Malik. Beliau menjalankan amanahnya selama 6 tahun (87-93 H). Beliau mengangkat 10 ulama' Madinah sebagai penasehatnya.

Sebagai Gubernur wilayah Hijaz, Umar bin Abdul Aziz sangan membuat senang rakyatnya dan puas. Kelebihan beliau yang tidak dimiliki pejabat-pejabat Bani Umayyah yang lain yaitu:

- Perilakunya yang mulia, jujur dan lurus selama menjalankan roda pemerintahan. sehingga kebijakannya didukung oleh seluruh masyarakat.

- Aktif berpartisipasi dengan rakyat dalam menentang kezaliman para pembesar dan pejabat lainnya, walaupun itu dari kerabat dekatnya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun