Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Kepercayaan Publik terhadap Sistem Pemilihan Kepala Daerah oleh DPRD

6 Januari 2025   20:48 Diperbarui: 7 Januari 2025   13:10 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Proses pelipatan surat suara pemilu. (Foto: KOMPAS/RADITYA HELABUMI) 

Tantangan dan Solusi

Untuk membangun kembali kepercayaan publik terhadap sistem pemilihan kepala daerah oleh DPRD, beberapa langkah dapat dilakukan:

  1. Transparansi Proses Pemilihan
    Proses pemilihan oleh DPRD harus dilakukan secara terbuka dan dapat diawasi publik. Ini dapat mencakup siaran langsung proses pemilihan dan pelaporan yang rinci mengenai kriteria penilaian calon kepala daerah.
  2. Reformasi DPRD
    Meningkatkan akuntabilitas dan integritas anggota DPRD adalah langkah penting. Jika DPRD dipercaya sebagai lembaga yang mewakili kepentingan rakyat, maka sistem pemilihan ini akan lebih dapat diterima.
  3. Kombinasi dengan Partisipasi Publik
    Sistem pemilihan oleh DPRD dapat diimbangi dengan mekanisme partisipasi masyarakat, seperti survei publik atau forum konsultasi untuk mengidentifikasi calon yang paling diinginkan rakyat.

Kepercayaan publik terhadap sistem pemilihan kepala daerah oleh DPRD sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu dan persepsi terhadap integritas DPRD itu sendiri. 

Tanpa transparansi, akuntabilitas, dan reformasi menyeluruh, wacana ini hanya akan memperdalam ketidakpercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi.

Namun, dengan pendekatan yang tepat, termasuk reformasi DPRD dan pelibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, sistem ini masih memiliki peluang untuk diterima. 

Pengalaman masa lalu harus menjadi pelajaran, bukan sekadar nostalgia. Demokrasi yang sehat harus terus berkembang dengan mempertimbangkan suara rakyat sebagai elemen utamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun