Nyi Kulodarmaji mengarahkan tinju nya ke arah Dharmasur, menciptakan lubang yang menganga di dada Dharmasur.
Tinju Karankurana adalah salah satu jurus milik Nyi Kulodarmaji yang biasa ia pakai ketika ia malas menggunakan sihir nya. Kekuatan tinju ini setara dengan seratus tinju berkecepatan tinggi, bahkan angin yang dihasilkan dari tinju ini mampu menembus baja.
"Mengecewakan." Nyi Kulodarmaji mengatur nafasnya, merilekskan tubuhnya, hatinya dipenuhi kekecewaan. Bahwasannya yang tersisa hanyalah siluman-siluman keroco.
"Ahh... Andai saja disini ada 100 Maheswara yang bisa 'menghibur' ku sampai aku merasa puas... Aahh..." Nyi Kulodarmaji sedang asik dengan dunianya sendiri.
Namun kesenangan itu tidak bertahan lama sampai ia merasakan kehadiran seseorang, "Hmm?!" Nyi Kulodarmaji melompat mundur karena merasakan bahaya.
Seorang pria misterius dengan jubah datang dari balik pasukan yang berperang, "Gerbang Ghanidarma, cukup berguna untuk berpergian ke tempat yang jauh. Mungkin sedikit lagi aku bisa menggunakan nya dengan leluasa." ucap pria berjubah itu.
"Siapa kau? Aku merasakan energi yang kuat dari mu. Mmm... Mungkin kau akan menarik." Nyi Kulodarmaji tidak bisa menahan hasratnya untuk bertarung walaupun ia baru saja selesai.
"Ah tidak... Aku tidak berniat melukai seorang teman lama." jawab sang pria berjubah.
"Teman lama?" Nyi Kulodarmaji kebingungan.
"Aku hanya datang untuk mengetahui kabar teman lama ku, kau terlihat hebat walaupun sudah beribu-ribu tahun kita tidak bertemu." lanjut sang pria berjubah.
"Aku tidak mengenal mu. Jika kau hanya ingin berbicara, sebaiknya enyahlah kau dari sini!" ancam Nyi Kulodarmaji.