Mohon tunggu...
Syahtila Rajabi
Syahtila Rajabi Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia Biasa.

Tak Akan Ada Rasa Cukup Dalam Menulis. Terus Berusaha Membuat Tulisan Yang Bagus Dan Enak Dibaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Maheswara: Dendam Ratu Siluman (Chap 6)

21 Desember 2023   12:00 Diperbarui: 21 Desember 2023   12:24 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

"Nah, mereka akan mengantarkan kalian ke kamar. Beristirahat lah. Aku akan berbincang sebentar dengan Mpu Sudarsana." ujar Raja Astrasoca.

"Baik yang mulia, ayo paman." jawab Sang Jaka sambil mengajak Maheswara yang terlihat lemas.

***

Hari ini sudah banyak hal yang terjadi hingga malam ini, Maheswara yang tak bisa tidur hanya melamun memandangi bintang bintang. Pikirannya tidak bisa lepas dari Dyah Asih, dia masih mencemaskan keadaannya.

"Sial aku tidak bisa tidur. Aku harus bagaimana.." Maheswara bangkit dari ranjangnya, berjalan mondar-mandir seperti orang linglung.

"Aku tidak bisa diam saja disini. Aku harus pergi." pikir Maheswara sambil terus mondar-mandir, "Tapi bagaimana caranya ya? Hmm?" ditengah kebingungan dia melihat jendela yang terbuka lebar, jendela itu seperti memanggil dirinya. "Iya juga ya, jendela disini sangat besar. Aku bisa keluar lewat sini. Maafkan aku Jaka aku harus meninggalkan mu, aku akan kembali secepatnya. Hop." Maheswara melompat keluar lewat jendela kamar nya yang berada di lantai empat.

"Hop." Maheswara mendarat dengan selamat. "Nah sekarang. Lari!!" Maheswara berlari meninggalkan istana untuk pergi ke Hutan Tengkorak.

"Berhenti disana." sebuah suara memberhentikan langkah Maheswara, sebuah suara yang tidak asing.

Maheswara membalikkan badannya untuk melihat siapa yang memintanya berhenti, "Raja Astrasoca? Kenapa yang mulia disini?" yang ternyata pemilik suara itu adalah Raja Astrasoca.

"Aku sudah memperkirakan ini semua. Pergi dari istana di malam hari seperti ini, mengira bahwa tidak ada yang menyadari kepergian mu."

"Tapi yang mulia, aku harus segera pergi mencari obat untuk Nyai. Aku-" Maheswara kehabisan kata-kata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun