"Aku tahu itu. Kau tidak bisa meremehkan Hutan Tengkorak, walaupun kau adalah murid dari Ki Arya. Hutan Tengkorak tetaplah tempat yang berbahaya." terang Raja Astrasoca.
"Tapi aku harus tetap pergi. Demi Nyai." balas Maheswara.
"Aku sudah menebak jawaban mu. Kalau begitu hadapi aku dulu. Biar aku lihat seberapa kuat dirimu. Maheswara." Raja Astrasoca mengangkat tangannya, jarinya menunjuk langit malam.
"A-Apa itu?! Yang benar saja?!" Maheswara terkejut tatkala bulan yang tadinya berada di langit kini berada di ujung jari Raja Astrasoca.
"Jika kau kuat menahan bulan ini, aku akan memperbolehkan mu pergi ke Hutan Tengkorak malam ini. Jika tidak, kau harus menunggu sampai pagi." ujar Raja Astrasoca.
"Jika itu memang mau yang mulia. Maka aku akan membuktikannya!" Maheswara menguatkan kuda-kuda nya, mengerahkan seluruh kekuatannya sampai sampai membuat tanah yang dia pijak retak.
Sementara Raja Astrasoca membiarkan bulan di jari nya melayang dan ketika tepat diatas kepala Maheswara, bulan itu kembali ke ukuran aslinya dan perlahan mendarat di Maheswara, "Hwaahhh!!!" Maheswara menahannya dengan sekuat tenaga.
Maheswara bisa menahannya namun tanah yang dia pijak tidak dapat menahan nya sehingga semakin lama Maheswara semakin tenggelam kedalam tanah.
Raja Astrasoca hanya menonton apa yang sedang dilakukan Maheswara. "Dasar keras kepala."
***
Maheswara terbangun dari tidurnya, dia merasa sangat segar dan bugar. Dia membangunkan Sang Jaka untuk bersiap karena hari ini mereka akan pergi ke Hutan Tengkorak.