"Ki Wiryo adalah keris sakti yang dapat berubah wujud. Ki Wiryo ubahlah dirimu jadi seekor burung besar dan bawalah Maheswara." Keris Ki Wiryo terbang dari genggaman Raja Astrasoca dan berubah menjadi burung elang besar.
"Naiklah Maheswara. Cepat bawa Dyah Asih agar segera diobati." ujar Raja Astrasoca.
"Baik.. Yang Mulia sendiri bagaimana?" tanya Maheswara sebelum menaiki Ki Wiryo.
"Aku ada urusan sebentar." ucap Raja Astrasoca dengan senyum.
"Ah baiklah Yang Mulia. Terimakasih banyak atas pertolongan anda." Maheswara pun pergi membawa Dyah Asih kembali ke Istana dengan Ki Wiryo.
Raja Astrasoca mendatangi mayat Varthasur yang sudah tercerai-berai dan terbakar api hitam, "Sungguh kekuatan yang mengerikan." Raja Astrasoca menyatukan kedua tangannya, mendoakan jasad Varthasur.
Sementara itu Maheswara yang sudah sampai di Istana segera memanggil tabib untuk mengobati Dyah Asih, "Tolong! Aku butuh tabib!" teriak Maheswara yang langsung disambut oleh Sang Jaka yang menghampirinya.
"Paman Maheswara. Nyai Dyah Asih?! Apa yang sudah terjadi?" tanya Sang Jaka khawatir.
"Ceritanya panjang. Tolong panggilkan tabib Jaka." pinta Maheswara.
"Ah iya iya baiklah!" Sang Jaka berlari mencari tabib.
Maheswara melihat seorang pelayan kerajaan lalu menghampirinya, "Maafkan aku, apa aku boleh meminjam sebuah kamar? Temanku sedang kesakitan." tanya Maheswara.