Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | "Homme"

7 November 2020   14:43 Diperbarui: 8 November 2020   20:12 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak percakapan itu, kami  jadi sedikit lebih akrab. Ia mulai sedikit lebih mau terbuka dan sedikit banyak bercerita tentang kehidupannya, tentang dirinya yang dijauhi oleh orang sekitar setelah kematian istrinya. Orang-orang beranggapan bahwa ia tidak mencintai istrinya dan menikahinya karena terpaksa.

"Orang-orang tidak mengetahui kalau perempuan itu adalah kekasihku. Sejak awal ia adalah kekasihku. Ia sama sekali tidak melawan ketika aku melakukan itu. Kami melakukannya atas dasar suka sama suka. Tidak ada paksaan. Tetapi memang tidak banyak yang bisa kuingat. Aku sedang mabuk waktu itu. Tapi aku yakin aku tidak memperkosanya selagi hubungan itu kami laksanakan atas dasar kemauan."

Aku paham. Memang, jika kupikir-pikir, sulit untuk menerima kenyataan bahwa perempuan itu mau dinikahi oleh pemerkosanya. Agak tidak masuk akal.

Sehari setelah kami bertemu dan berbicara untuk terakhir kali, lelaki itu tidak pernah terlihat duduk di kursi itu lagi. Bahkan hingga tiga hari setelahnya.
Saya jadi penasaran dan agak khawatir perihal apa yang terjadi padanya.

Kemudian di hari kelima, di sebuah sore, orang-orang pesisir Daurade dikagetkan oleh seorang warga yang menemukan tubuh mengapung di sungai Garonne, berjarak sekitar delapan ratus meter dari jembatan buah karya Jacques Le Mercier itu. Banyak orang berkerumun. Berselang satu jam polisi datang, dan tak berselang lama mereka dan warga sekitar bisa mengenali bahwa jasad tersebut adalah lelaki yang sering saya lihat duduk sendiri hingga petang di kursi dekat pohon berangan.

Lelaki yang saya bahkan lupa untuk menanyakan namanya. Terus terang saya terpukul dan masih tidak percaya. Perkiraan sementara dari kepolisian, ia bunuh diri dengan menceburkan dirinya sendiri ke sungai. Beberapa orang telanjur melihat saya pernah berbicara dengan lelaki itu. Dan setelah berminggu-minggu, saya merupakan satu-satunya orang yang berbicara kepadanya. Saya pun ditunjuk sebagai salah seorang saksi atas kematiannya.

Dua hari setelah penemuan mayat lelaki itu, saya kembali melakukan lari-lari kecil. Menyusuri jalan setapak yang sama. Melewati kursi di dekat pohon berangan itu. Saya menatap ke arah kursi itu. Berhenti di sana. Lalu memutuskan untuk duduk sebentar.

Saya menemukan sebuah amplop di bawah kursi itu, dengan lebih dari setengah bagiannya ditindih batu. Saya membuka dan membaca isinya:


Ya Tuhan, aku tak yakin apakah kau akan menemukan surat ini. Tapi tentu saja aku berharap kau akan menemukan dan membacanya. Karena hanya kau yang datang ke sini untuk berbicara kepadaku.

Pertama-tama aku ucapkan terima kasih karena sudah mau menjadi teman bicaraku selama beberapa hari. Sebagian besar apa yang aku sampaikan padamu adalah kebenaran. Kecuali tentang istriku.

Aku memang tidak memperkosanya. Aku hanya dijebak oleh dua orang temanku. Mereka yang memperkosanya dan mereka berpura-pura seolah-olah aku yang melakukannya. Aku sedang mabuk dan tidak banyak yang kuingat. Di hari-hari istriku menceritakan kebenaran ini, ia menangis dan menyesal karena telah menyimpan semuanya. Katanya aku tidak seharusnya menikahinya. Ia bilang ia sangat menyesal. Tapi aku tidak marah. Kami sempat berdebat sebelum akhirnya ia meminta izin keluar untuk menenangkan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun