"Ampun, Pak. Ampuun!"
"Mana Harga Diri Pak RW!?" tanya salah satu Pak Polisi dengan suara tinggi.
"Ampun, Pak. Saya cuma bawa bagian yang kecil. Tidak sampai seperempat. Bagian yang setengahnya ada pada teman saya. Dia sedang akan ketemuan sama Tim Sukses Calon Pesiden."
Dari berbagai informasi yang didapat akhirnya anak buah penadah yang membawa setengah Harga Diri keluarga Pak RW itu berhasil dilumpuhkan juga di dekat kota.
Rupanya warga yang semalam merondalah yang menjadi salah satu anak buah penadah itu.
"Oh! Kau rupanya!?" ucap Pak RW marah-marah sambil memukul kepala orang itu.
Sementara suasana kota terlihat muram sekali. Warga kota yang mendengar keributan berduyun-duyun keluar dari tempat tinggalnya. Ada yang hanya memakai baju, ada yang hanya memakai celana dalam, bahkan banyak juga yang telanjang.Â
Mereka terlalu heboh dengan kabar pencurian Harga Diri. Karena memang kebanyakan dari mereka sudah tidak lagi memiliki Harga Diri. Di kota, Harga Diri sekarang sedang langka dan banyak dicari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H