"Tarik nafas dulu, Bu."
"Anu, Pak. Harga Diri kita hilang!"
Semua warga kaget. Tak terkecuali Pak RW yang membelalak matanya. "Hah!? Kok bisa!?" Pak RW kaget masih tak percaya. "Aduh Gusti! Malang betul nasibku!"
Atas perintah Pak RW seluruh warga berpencar untuk mencari Harga Diri keluarganya yang dibawa lari oleh seorang yang asing itu.
Berbondong-bondong mereka mencari Harga Diri keluarga Pak RW, ke semak-semak, ke selokan, ke jamban, hingga ke kandang kambing.
"Ketemu?" tanya Pak RW
"Belum, Pak," jawab warga yang telanjang.
"Kalau kau? Ketemu?" tanya Pak RW pada warga yang tadi meronda.
"Tidak juga, Pak."
Beberapa saat kemudian datanglah anak laki-laki Pak RW sambil menguap dan mengucek-ucek matanya.
"Siapa yang kemalingan?" tanya dia