9) Masa Kemerdekaan Tahun 1945 – 2003.
Buku yang terdiri dari 507 halaman ini memberikan penjabaran yang sangat lengkap terutama mulai dari kedatangan bangsa Asing hingga masa kemerdekaan tahun 1945 – 2003. Penjelasan menjadi semakin detail karena terdapat 2 – 21 subbab di setiap babnya. Buku ini juga memberikan penjabaran yang cukup detail pada kerajaan-kerajaan maritim.
Hasil Perbandingan
Buku pertama yang berjudul “Sejarah Maritim Indonesia : Menelusuri Jiwa Bahari Bangsa Indonesia dalam Proses Integrasi Bangsa (Sejak Jaman Prasejarah hingga Abad XVII)” menyajikan historiografi mulai dari zaman pra-sejarah yakni mulai datangnya nenek moyang ke Nusantara hingga zaman kerajaan yang berperan besar terhadap maritim Nusantara. Dari pembahasan tersebut kemudian dihubungkan dengan perhubungan laut dan komunikasi antar kelompok sosial sehingga terjalin komunikasi lintas budaya dan perkembangan budaya maritim sebagai fondasi integrasi bangsa.
Buku kedua yang berjudul “Sejarah Maritim Indonesia” menyajikan historiografi yang lebih detail dari buku pertama. Pejelasan sejarah maritim Indonesia dimulai dari kedatangan bangsa asing, zaman kerajaan, hingga masa setelah kemerdekaan. Penulisan buku ini memiliki tujuan utama untuk membangkitkan kembali semangat juang bangsa Indonesia untuk mewujudkan keutuhan wilayah kelautan dan maritim.
Dari kedua buku yang saya pilih untuk dilakukan perbandingan diketahui menggunakan tipe historiografi Indonesia. Historiografi Indonesia adalah penulisan atau penyajian sejarah yang mengutamakan peran orang-orang bumi putera. Kedua buku yang saya gunakan memiliki tujuan besar yang sama yakni menjadikan sejarah maritim Indonesia sebagai fondasi integrasi bangsa untuk mewujudkan keutuhan wilayah kelautan dan maritim. Demikian hasil perbandingan dua buku dengan tema sejarah sejenis guna mengetahui persamaan maupun perbedaan antara satu buku dengan buku lainnya. Sehingga dapat disimpulkan historiografi dari tulisan-tulisan sejarah sangat beragam dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H