Keberadaan UN dapat memacu siswa untuk belajar lebih giat. Dengan adanya tolok ukur yang jelas, siswa memiliki tujuan yang konkret untuk dicapai.
3. Evaluasi Sistem PendidikanÂ
Selain untuk siswa, UN juga dapat menjadi alat evaluasi bagi sekolah dan pemerintah dalam menilai keberhasilan kurikulum serta kualitas pengajaran.
Kritik terhadap UN
Namun, mengembalikan UN tentu bukan tanpa tantangan. UN memiliki sejarah panjang sebagai sumber tekanan bagi siswa dan orang tua. UN di masa lalu sering kali menjadi momok yang menimbulkan stres karena dianggap sebagai penentu kelulusan. Beban ini bukan hanya bersifat mental, tetapi juga finansial, mengingat banyak keluarga yang harus mengeluarkan biaya tambahan untuk bimbingan belajar.
Karena itu, Darmaningtyas menegaskan bahwa UN versi baru tidak boleh menjadi penentu kelulusan. Fungsi UN harus difokuskan sebagai alat evaluasi prestasi siswa secara individual, tanpa memberikan dampak negatif yang berlebihan.
Format Baru UN
Jika UN akan dihidupkan kembali, beberapa perubahan penting perlu dilakukan agar sesuai dengan kebutuhan pendidikan saat ini:Â Â
1. Fokus pada Evaluasi KompetensiÂ
UN sebaiknya dirancang untuk mengukur kompetensi dasar, seperti literasi, numerasi, dan kemampuan berpikir kritis, sesuai dengan tujuan utama pendidikan. Ujian tidak lagi berfokus pada hafalan, tetapi pada penerapan konsep.
2. Bukan Penentu Kelulusan Â