Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sajadah di Sudut Gang

23 Desember 2024   07:32 Diperbarui: 23 Desember 2024   07:32 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ya Allah, terima kasih telah memberiku kesempatan kedua," bisiknya dalam sujud.

Keesokan harinya, gerobak gorengan Hamid tetap mangkal di sudut gang. Tapi kini, setiap waktu shalat, ia tak perlu lagi menggelar sajadah di pinggir jalan. Pintu masjid telah terbuka untuknya, seperti pintu rahmat Allah yang tak pernah tertutup bagi siapapun yang ingin kembali.

Tato di lengannya memang tak bisa hilang, tapi hati yang telah dibasuh dengan air mata taubat itu kini terasa lebih bersih dari sebelumnya. Karena terkadang, justru dari tempat tergelap, cahaya hidayah bisa memancar paling terang.

"Innama a'malu binniat - Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya," begitu Hamid selalu mengingatkan dirinya sendiri. Dan niatnya kini hanya satu: menebus masa lalu

 dengan kebaikan, setetes demi setetes, seperti tinta yang perlahan mengukir kisah baru dalam lembar kehidupannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun