Mohon tunggu...
syahmardi yacob
syahmardi yacob Mohon Tunggu... Dosen - Guru Besar Manajemen Pemasaran Universitas Jambi

Prof. Dr. Syahmardi Yacob, Guru Besar Manajemen Pemasaran di Universitas Jambi, memiliki passion yang mendalam dalam dunia akademik dan penelitian, khususnya di bidang strategi pemasaran, pemasaran pariwisata, pemasaran ritel, politik pemasaran, serta pemasaran di sektor pendidikan tinggi. Selain itu, beliau juga seorang penulis aktif yang tertarik menyajikan wawasan pemasaran strategis melalui tulisan beberapa media online di grup jawa pos Kepribadian beliau yang penuh semangat dan dedikasi tercermin dalam hobinya yang beragam, seperti menulis, membaca, dan bermain tenis. Menulis menjadi sarana untuk menyampaikan ide-ide segar dan relevan di dunia pemasaran, baik dari perspektif teoritis maupun aplikatif. Gaya beliau yang fokus, informatif, dan tajam dalam menganalisis isu-isu pemasaran menjadikan tulisannya memiliki nilai tambah yang kuat, khususnya dalam memberikan pencerahan dan solusi praktis di ranah pemasaran Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Benarkah Era Pemasaran Media Sosial Telah Berakhir?

13 November 2024   15:01 Diperbarui: 14 November 2024   16:45 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan pola konsumsi konten yang lebih berorientasi pada hiburan dan keaslian, platform ini telah menarik perhatian merek yang ingin menjangkau konsumen muda dengan cara yang tidak mengganggu pengalaman pengguna mereka.

Tren ini juga tercermin dalam pertumbuhan content marketing dan pemasaran berbasis komunitas yang semakin diminati. Laporan dari Edelman Trust Barometer menunjukkan bahwa 81% konsumen mengharapkan merek untuk memainkan peran dalam menyelesaikan isu-isu sosial, menunjukkan bahwa konsumen tidak hanya mencari produk tetapi juga nilai dan identitas yang mereka bisa asosiasikan dengan diri mereka (Edelman, 2023).

Untuk menjawab kebutuhan ini, banyak merek telah mengembangkan konten yang lebih fokus pada nilai-nilai dan misi perusahaan mereka, menciptakan komunitas yang mengedepankan identitas bersama antara merek dan konsumen.

Secara keseluruhan, perubahan dalam preferensi konsumen ini memaksa merek untuk mengadopsi pendekatan yang lebih subtil dan autentik.

Di era di mana konsumen semakin skeptis terhadap promosi langsung, merek yang dapat menampilkan transparansi, nilai bersama, dan hubungan autentik melalui kolaborasi dengan influencer kecil atau konten komunitas memiliki peluang lebih besar untuk membangun hubungan yang berkelanjutan dengan audiens.

Pergeseran ini mengindikasikan bahwa pemasaran media sosial tidak sepenuhnya “mati,” tetapi sedang berubah secara mendasar untuk menyesuaikan diri dengan harapan konsumen yang terus berevolusi.

Kebangkitan Platform Alternatif

Di luar media sosial tradisional, tren pemasaran digital kini bergerak menuju platform alternatif yang menawarkan keunggulan dalam membangun hubungan yang lebih dalam dan berkelanjutan dengan audiens. Platform seperti podcast, newsletter, dan komunitas di aplikasi seperti Discord atau Telegram menjadi semakin populer di kalangan merek yang ingin menghindari ketergantungan pada algoritma media sosial yang sering kali tidak dapat diprediksi. Data dari Edison Research menunjukkan lonjakan signifikan dalam jumlah pendengar podcast di Amerika Serikat, dari 32% pada 2019 menjadi 41% pada 2023, menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dan minat yang semakin tinggi terhadap format audio yang lebih intim dan informatif (Edison Research, 2023). Podcast memungkinkan merek untuk menyampaikan pesan mereka dalam bentuk percakapan panjang, menciptakan pengalaman yang lebih personal dan mendalam yang sulit dicapai di media sosial tradisional.

Selain podcast, email marketing dan newsletter juga semakin digemari sebagai cara yang lebih langsung dan personal dalam berkomunikasi dengan konsumen. Dengan mengirimkan konten yang terkurasi langsung ke kotak masuk audiens, merek dapat membangun hubungan yang lebih eksklusif dan personal.

Laporan dari Campaign Monitor mengungkapkan bahwa email marketing memiliki return on investment (ROI) yang sangat tinggi, yakni mencapai 36 kali lipat dibandingkan dengan iklan di media sosial (Campaign Monitor, 2023).

Angka ini menunjukkan bahwa pemasaran melalui email tidak hanya efektif dalam hal keterlibatan, tetapi juga sangat efisien dalam hal biaya, terutama bagi bisnis yang ingin menjangkau konsumen tanpa harus berhadapan dengan biaya iklan media sosial yang terus meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun